Celebrity
Buah Konsistensi Jeremy Renner

22 Aug 2012

Sebelum melakukan lompatan besar di dunia perfilman komersial, pria bernama asli Jeremy Lee Renner ini sebenarnya telah lama membangun karier sebagai pemain pendukung di banyak film dan acara televisi. Namun, namanya masih belum  diperhitungkan Hollywood, hingga ia memerankan Sersan William James di film The Hurt Locker. Itulah titik awal kesuksesannya. Kini, publik tak sabar menantinya berakting di film The Bourne Legacy, yang kabarnya menyaingi Matt Damon, bintang utama tiga film sekuel sukses Jason Bourne sebelum ini.  

Siapa sangka, sepuluh tahun lalu, hidup Jeremy miskin dan jauh dari popularitas.  Untuk bertahan hidup, tak jarang ia pinjam uang kepada teman-temannya. Bahkan, karena tak punya uang, ia bekerja jadi penata rias, dan terpaksa memakan donat basi! 
Pada tahun 2002, ia mulai memegang peran utama dalam serial biografi Jeffrey Dahmer. Ia pikir, peran itu akan mengubah segalanya. Tapi ternyata, anggapannya salah. Pujian dan penghargaan yang diperolehnya berkat peran tersebut  tidak mampu memperbaiki kondisi perekonomian dan memuluskan jalan kariernya.

Tak hanya itu, ia masih saja dipandang sebagai aktor kelas dua yang belum pantas mendapatkan peran bergengsi. “Bagi saya, masa-masa itu sungguh berat dan tidak menyenangkan,” aku pria kelahiran 7 Januari 1971 ini. Namun, Jeremy konsisten berakting, meski hanya sebagai pemain pendukung. Salah satunya di film S.W.A.T  dan 28 Weeks Later.

Nasib baik baru menghampiri Jeremy ketika memerankan Sersan William James, seorang tentara penjinak bom di film Hurt Locker (2008). Di film itu, sosok dan wajah tampannya mencuri perhatian publik. Hebatnya, peran itu juga mengantarkan namanya masuk nominasi Academy Awards tahun 2008 untuk kategori The Best Actor. Buah manis di saat kariernya di dunia akting tak menentu.

Garis hidup Jeremy pun berubah. Sepertinya, sutradara Kathryn Bigelow telah mengincar Jeremy untuk peran utama di filmnya sejak ia melihat potensi akting Jeremy di film Dahmer. Kritikus film dari MSNBC.com, Alonzo Duralde, juga memuji aktingnya. ”Jeremy salah satu aktor terbaik Amerika Serikat. Karakter utama yang ia mainkan berhasil membangun keseluruhan isi film,” katanya.   

Setelah namanya mencuat dalam ajang Oscar, jalan karier Jeremy pun terbuka lebar. Sekali lagi Jeremy membuktikan kualitas aktingnya di film The Town bersama Ben Affleck. 

Perjalanan hampir 20 tahun dengan terus konsisten menekuni dunia akting membawanya pada puncak kesuksesan. Jeremy berani mengambil langkah tegas yang mengubah hidupnya. Berawal dari film indie berbiaya rendah ke studio film blockbuster.  “Seseorang tak akan menjadi orang hebat, jika ia tak mau berusaha,” kata putra sulung dari pasangan Valerie dan Lee Renner ini.  

Jeremy tak mau menunggu lama untuk terus berkarya. Ia berhasil memukau penggemarnya saat beradu akting bersama Tom Cruise dalam Mission Impossible-Ghost Protocol, Desember 2011 lalu. Kekuatan Jeremy tak hanya karena sorot matanya yang ekspresif, namun juga kemampuannya memerankan karakter ‘sulit’.   

 Paling terbaru, Jeremy dipercaya memerankan karakter Hawkeye dalam film The Avengers, yang cukup sulit. Di film ini, Jeremy dituntut mampu silih berganti memainkan karakter baik dan jahat sekaligus. Lantaran terhipnotis oleh musuhnya, Loki (Tom Hiddleston), di salah satu adegan Jeremy harus berkelahi melawan sahabatnya, Black Widow, yang diperankan Scarlett Johansson. 

Karena terlalu banyak adegan laga, Jeremy sempat mengalami cedera otot pada punggungnya. Produksi film pun terpaksa dihentikan selama seminggu. Setelah menjalani proses penyembuhan, Jeremy kembali syuting. Ia tidak peduli, meski belum pulih 100% dan masih merasakan nyeri di bagian punggungnya saat memainkan beberapa adegan laga. Rupanya, kerinduan yang besar untuk kembali berakting dan suasana syuting yang menyenangkan adalah obat penghilang nyeri yang mujarab baginya.

Terlebih lagi, saat itu ada scene yang menampilkannya dengan enam tokoh superhero lainnya. Hal yang sangat jarang terjadi dalam produksi film tersebut. Ia sangat gembira ketika bertemu dengan semua tokoh yang telah mengenakan kostum di setting film.  “Ini seperti Halloween,” katanya, bercanda. 

Saat itu, ia mengaku begitu beruntung, kostum Hawkeye yang ia kenakan lebih sederhana dibandingkan tokoh lain.“Dari semua kostum superhero, Hawkeyes paling nyaman. Saya hanya mengenakan baju, rompi, dan celana hitam. Cukup 5 menit untuk berdandan dan merapikan rambut, dan saya sudah siap!” ujarnya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?