Bagaimana ceritanya terlibat dalam film Java Heat?
Saya pernah bekerjasama dengan sutradara Java Heat, Conor Allyn, dalam film Darah Garuda. Jadi, ketika ia mau membuat film ini, ia menawari saya peran. Tentu saja, saya tidak mendapatkan peran secara langsung, tetapi  tetap harus melalui casting. Syukurlah ternyata karakter saya pas dengan yang mereka cari.

Pengalaman apa yang didapat?
Di film ini, saya memerankan seorang Puteri Keraton Yogyakarta. Ini membuat saya banyak belajar, selain soal akting saya juga belajar hal seperti manajemen waktu. Tim mereka sangat ketat soal ini. Menurut saya, hal ini seharusnya juga bisa diterapkan dalam syuting film lokal.

Kabarnya sedang syuting satu film lagi dengan Rio Dewanto?
Ya, untuk film yang akan ditayangkan tahun 2014. Masih lama, ya. Kali ini saya mendapat peran pembantu, sementara Rio pemeran utama. Saya sih, profesional saja. Tidak bermaksud pilih-pilih untuk syuting dengan siapa. Kebetulan saja satu film dengan Rio, saya tidak memandang dia sebagai pasangan saya, tetapi murni tuntutan peran.   

Biasanya Anda selalu total berakting, persiapan apa yang dilakukan untuk peran kali ini?
Di film ini saya berperan sebagai polisi. Sebagai persiapan, sebelum syuting saya sempat latihan bela diri dulu. Bukan untuk membentuk fisik, tapi lebih belajar koreografi, supaya saya bisa berakting seolah-olah bisa bertanding laga. Pelatihnya ada dua orang, Hendra dari Indonesia dan satu lagi guru dari Thailand. Sama sekali tidak menggunakan senjata.  Masalahnya sebelum ini saya sempat 6 bulan stop olahraga karena kena penyakit chikungunya, yang membuat badan saya jadi sakit-sakit.

Proyek di luar film dalam waktu dekat?
Saya ingin mencoba berbisnis fashion. Saya sedang coba-coba membuat desain yang saya beri nama SERE by Atiqah Hasiholan. Batik SERE sebetulnya adalah produksi batik keluarga, Semoga bisa segera terwujud. Tapi saya tidak akan meninggalkan dunia film, kok. Rencananya saya akan membuat film dari novel yang ditulis mama (Ratna Sarumpaet, red), Maluku Kobaran Cintaku.


Favorit Atiqah Hasiholan
1. Wakatobi, lokasi syuting The Mirror Never Lies, paling indah.
2. Lebih suka menanam tanaman bermanfaat seperti buah jeruk dan rambutan ketimbang bunga.
3. Menyelam, liburan, olahraga, sekaligus hiburan baginya.
4. Hilangkan bosan dengan merawat kuku dengan alat menikur, di sela waktu syuting.
5. Berperan sebagai puteri kerajaan Jawa di Java Heat. “Meski ini cerita fiksi, tapi saya tetap merasa perlu mempelajari adat istiadat Jawa lewat buku-buku,” kata Atiqah.

---