Celebrity
Berani Memilih

30 Dec 2014

Astrid Tiar percaya, keputusannya untuk pindah akan membawa pelajaran hidup baginya. “Satu hal yang saya tahu, bahwa rencana saya, bukan rencana Tuhan,” ujarnya. Astrid mengatakan, ia baru menempati rumah sendiri selama 3 bulan dan sudah berangan-angan ingin segera merenovasinya. Namun, ia terpaksa menjualnya lagi karena ternyata Tuhan berkehendak lain.

Setelah menikah, Astrid memang selektif memilih job yang datang kepadanya. Ia mengatakan, ini semua karena pengaruh suaminya, yang mengubah pola pikirnya. “Suami benar-benar mengerti saya. Dia seperti ‘pawang’, yang seolah tahu bagaimana melarang dan menasihati saya dengan caranya,” jelasnya.

Memang, setelah menikah, suaminya memberi kepercayaan penuh pada Astrid  untuk tetap bekerja di industri hiburan, sepanjang apa yang dikerjakan wanita berbintang Cancer ini tetap menjunjung nama baik keluarga. Jika ada job iklan atau foto yang tidak disetujui suaminya, maka ia akan diingat untuk bertanggung jawab atas pilihannya. “Jadi, apa pun yang saya lakukan pasti saya ingat keluarga,” ujar wanita  bergelar sarjana hukum ini.  
Sebenarnya, passion terbesar dalam karier Astrid adalah berakting di film. Teman-teman dan suaminya juga sudah memahami   mimpinya. “Tapi, untuk menjalani syuting film ketika anak saya masih kecil dan membutuhkan perhatian saya, rasanya terlalu egoistis. Apa yang terbaik buat saya ternyata tidak terbaik buat keluarga,” ujar wanita bertinggi badan 169 cm ini.

Pelajaran untuk menetapkan prioritas, diakui Astrid, ia dapatkan dari mamanya, T. Silaen. Astrid selalu ingat pesan sang mama sebelum menikah, bahwa  tiap wanita yang sudah menikah, maka prioritas dalam hidupnya akan berubah.
“Harus menerima risiko yang terjadi. Kalau setelah menikah kamu terus mengejar ketenaran dan materi, jangan marah ketika anak kamu lebih sayang kepada baby sitter-nya, atau suami lebih suka makan malam di luar bersama teman-temannya. Itu konsekuensi pilihan kamu. Namun, kalau kamu masih ingin fokus berkarier, jangan menikah,” kenang Astrid, menirukan ucapan mamanya.

Diakui Astrid, dunia hiburan terkadang menuntut waktu yang tidak ‘normal’. Syuting bisa berlangsung dari pagi ketemu pagi. Untuk itulah, ketika ia memutuskan menikah di usia 26 tahun, ia sudah siap meninggalkan egonya dan tidak lagi ambisius mengejar prestasi di dunia hiburan.

Kini, kebahagiaan terbesar hidupnya adalah ketika bangun tidur dan melihat anaknya yang lucu tumbuh dan berkembang dengan cepat. Dalam menerapkan pola didik, ia tidak mau terlalu menggurui dan memberi nasihat kepada anaknya.

“Lebih suka memberi contoh langsung, agar anak saya melihat sendiri dan meniru apa yang saya lakukan,” jelas wanita yang bangga berdarah Batak ini.
Menurutnya, anaknya selalu meniru apa yang dilakukan orang tua. Misalnya, kalau orang tua melarang anak merokok namun dia sendiri merokok, anak pasti tidak akan mendengarkan larangannya.

Daria Rani Gumulya




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?