Celebrity
Anesia Tania, Dokter yang Mendidik

26 Apr 2013

Sejenak Anesia Tania (23) terpaku, ketika di tengah keriuhan sorak-sorai penonton malam final Wajah Femina 2013, nomor pesertanya diumumkan sebagai pemenang. Ia pun melangkah menuju ke tengah panggung untuk menerima piala dengan perasaan berkecamuk. “Saat itu saya kaget banget. Saya bahkan tak mendengar ketika nama saya disebut dan tak tahu menang untuk kategori apa. Tapi, saya bangga setelah tahu saya terpilih sebagai pemenang untuk kategori Best Acting,” tuturnya, sumringah. 

Diam-diam Anesia mengaku, ada motivasi lain mengapa ia tertarik untuk mengikuti Wajah Femina. Selain ingin menambah wawasan dengan menjadi model, ternyata Anesia ingin mengembangkan potensi diri yang bisa menunjang profesinya sebagai dokter. “Dalam hal ini, selain bertindak sebagai dokter yang mengobati dan membantu persalinan, saya juga memendam mimpi bisa memberi edukasi kesehatan bagi wanita,” tegasnya. 

Anesia mengaku prihatin dengan masih rendahnya edukasi kesehatan wanita yang mengakibatkan tingginya angka kematian ibu dan kanker leher rahim di Indonesia. “Di negara maju, angka kematian ibu dan kanker leher rahim sudah bisa ditekan. Kenapa angka ini masih tinggi di Indonesia, itu karena kurangnya informasi yang tersampaikan. Jangankan di pelosok, di kota besar saja edukasi kesehatan itu masih rendah,” tuturnya.

Ketika Anesia ditugaskan selama setahun ke Cianjur setelah meraih gelar dokter tahun 2010, ia melihat kenyataan bahwa di daerah yang jauhnya hanya 2 jam dari Jakarta ini ternyata masih banyak ibu yang belum mengerti akan persalinan yang aman. Mereka lebih percaya melahirkan di tangan dukun beranak ketimbang bidan atau dokter. Alhasil, banyak ibu yang mengalami infeksi dan perdarahan dari rahim yang robek akibat penanganan persalinan yang salah. “Angka kematian ibu di sana mencapai 300-400 jiwa per 100.000  tiap tahunnya,” paparnya, sedih.

Anesia tak ingin membiarkan kondisi ini terus-menerus berlanjut. “Harus ada yang mau bergerak dalam kampanye edukasi secara aktif dan berkesinambungan,” katanya. Anesia melihat, apabila dokter itu adalah seorang public figure, tentu akan punya kesempatan lebih luas untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan bantuan media.  

Perkiraannya tak meleset. Baru saja dinobatkan sebagai salah satu pemenang di Wajah Femina, permintaan wawancara dari beberapa media sudah berdatangan. “Kesempatan itu langsung saya gunakan untuk menyelipkan beberapa pesan tentang pendidikan kesehatan wanita, seperti pentingnya seks aman dan vaksinasi pencegahan kanker leher rahim,” katanya, senang. 

Sejak kecil, Anesia memang lebih tertarik pada isu-isu seputar masalah kesehatan reproduksi wanita. Karena minatnya yang besar itulah, ia diterima di Departemen Obstetrics and Gynecology di Universita degli Studi di Verona, Italia, tahun lalu untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa kedokteran. Program selama 2 bulan ini diprakarsai oleh International Federation of Medical Student Association (IFMSA). Di sana, ia melihat bahwa pengalaman dan keahlian dokter di Indonesia sebetulnya jauh lebih tinggi, tetapi fasilitas penunjang dan sistem administrasi di rumah sakit di Indonesia masih perlu dibenahi lagi. Selain itu, penelitiannya tentang prediksi kemungkinan bayi tabung lahir cacat berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi penelitian di Departemen Obstetrics and Gynecology dari seluruh universitas di seluruh Indonesia.

Anesia masih punya segudang mimpi yang ingin ia raih dalam hidupnya. Kelak, dokter lulusan summa cum laude dengan IPK 3,8 dari Universitas Indonesia ini berencana mengikuti jejak ayah dan kakak tertuanya mengambil spesialisasi di bidang kebidanan dan kandungan. Ia selalu menanamkan totalitas dalam upaya mengejar mimpinya. Terbukti, dengan kerja kerasnya, prestasi demi prestasi pun berhasil ia torehkan. Baginya, kecerdasan tanpa dibarengi kerja keras adalah sia-sia. 

REYNETTE FAUSTO
FOTO: DENNIE RAMON




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?