Saat ini ada dua proyek besar tengah ia siapkan. Satu berhubungan dengan karier, yang lain soal pernikahannya.
Sepuluh tahun sudah sejak ia pertama kali mengenal dunia hiburan lewat jalur modeling, kini Acha (24) tercatat sebagai salah satu aktris laris. Intip saja agendanya tahun ini.
Anda sangat produktif, ya?
Awal tahun 2014 ini saya muncul di sinetron Get Married The Series 2 dan tiga film, yaitu 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2, Aku Cinta Kamu, dan Barakati. Selanjutnya akan syuting film Strawberry Surprise.
Apa saja yang sedang dilakukan?
Saya orang yang tidak takut gagal. Saya berani mencoba tiap kesempatan yang ada. Di film Barakati, saya belajar bela diri asal Buton, balaba, agar bisa melakukan adegan laga yang meyakinkan. Saya juga mencoba menjadi sutradara di Aku Cinta Kamu, dan mulai terjun ke dunia presenting di salah satu televisi swasta.
Mengapa mau mencoba semua?
Saya sedang membuka diri untuk semua kesempatan supaya karier saya tidak mentok. Dunia hiburan kan luas, sayang rasanya kalau hanya mengkhususkan diri di satu bidang. Saya ingin membuat karya yang akan diapresiasi masyarakat. Saya ini ambisius, tapi realistis. Dulu saya ingin jadi penyanyi, tapi ternyata dikenal sebagai penyanyi soundtrack film. Ya, sudah, mungkin saya memang lebih diterima sebagai aktris.
Ingin mencoba apa lagi?
Jadi penulis skrip film sekaligus menyutradarainya. Saat ini saya sedang menulis skrip film komedi dengan Alex Abbad. Ide saya bisa jadi lebih ‘gila’ dengan Alex. Kami sudah mulai mencari-cari produser dan mereka-reka pemainnya. Bisa dibilang, ini salah satu proyek besar saya tahun ini.
Bagaimana dengan pernikahan Anda?
Juni tahun ini, genap dua tahun saya berpacaran dengan Ditto Rukmana. Sifat Ditto yang humoris, santai, dan selalu mendukung karier, membuat saya yakin menerima lamarannya. Sejak pacaran, saya lebih hati-hati mengelola penghasilan dan serius menjalani karier. Dari dulu saya memang punya target menikah di usia 25, mudah-mudahan tahun ini kami jadi menikah. Doakan, ya. Persiapan sudah ada, kok, tinggal menunggu waktu. (NURI FAJRIATI)
