Travel
Mencari Rasa Peranakan Di Surken

31 Oct 2014


“When we’re talking about street food, taste will always win,” ujar Ishai Golan, presenter Street Food Around The World di salah satu stasiun televisi berbayar. Kali ini femina sependapat dengan pernyataan pencinta jajanan kaki lima yang juga aktor itu. Selain dalam masakan rumahan, di mana lagi kita bisa mendapatkan makanan dengan cita rasa lokal terbaik, selain di kedai pinggir jalan. Beberapa di antaranya, femina temukan di Jalan Suryakencana, Bogor.
Tentunya tidak serta-merta muncul. Kawasan di seberang pintu masuk utama Kebun Raya Bogor ini dulunya adalah pertokoan dan rumah-rumah warga Tionghoa di Bogor. Di salah satu sudutnya terdapat kelenteng Hok Tek Bio yang banyak dikunjungi pelancong dari luar Bogor, yang terkadang sambil mencari makanan enak. Sejak tahun 1980-an, banyak generasi penerus warga pecinan Bogor yang membuka lapak beragam jajanan di sini. Dari pagi hingga jelang tengah malam, femina puas menikmati soto kuning, ngo hiang, hingga bacang.


SOTO KUNING
Di tengah cuaca yang relatif sejuk di Suryakencanca, paling pas mencicipi hidangan berkuah panas dan berbumbu pekat. Soto Kuning M. Yusuf, salah satunya. Meski hanya menggunakan gerobak kecil di dekat Gang Aut, antrean yang mengular sejak pagi, khususnya saat weekend, tak pelak membuat penasaran. Tak kebagian tempat duduk juga menjadi pemandangan biasa. Intinya, harus rela menunggu untuk mendapatkan semangkuk soto.
Tampilannya mirip soto Betawi, berwarna kuning pekat hasil perpaduan santan dan kunyit sebagai bumbu sekaligus pewarna alami. Pilihan isinya berupa potongan daging sapi atau jeroan. Agar lebih segar, ditambahkan tomat dan air jeruk nipis ke dalamnya. Kecap dan sambal disediakan pula untuk memberi sentuhan rasa manis-pedas. Bersantap soto terasa makin lengkap saat ditemani dengan emping atau perkedel kentang yang dijual terpisah.
Soto kuning lain yang wajib dicicipi adalah Soto Kuning H. Mamat yang letaknya persis di depan Soto Kuning M.Yusuf. Pantas bila antrean di tempat ini  tak kalah mengular dari sebelumnya. Cita rasa rempah di dalam kaldunya terasa lebih medok. Warna kaldu pun tampak lebih pekat. Pertanda penggunaan santan dan rempah yang royal.

Gg.Aut, depan bank BCA (0877 70278585). Harga: 25.000/porsi. Jam buka: 08.00 – 17.00 WIB.


SERBA MI
Jangan puas dulu dengan soto kuning, karena hadir pula Soto Mie Agih yang letaknya persis di sebelah Soto Kuning H. Mamat. Berbeda dari soto kuning yang menggunakan gerobak, soto mi ini dijual dalam rumah makan sederhana dengan ciri khas bangunan lawas yang masih bersih dan tampak dirawat dengan baik.
    Sama seperti di pusatnya yang terletak di Sukabumi, hidangan berkuah panas yang disediakan di sini menggunakan mi telur dan topping-nya berupa babat dan bakut (potongan iga babi). Disiram kuah yang juga terbuat dari tulang babi. Potongan lobak, bawang daun, dan taburan bawang putih goreng melengkapi kelezatan soto mi ini.
Tempat ini juga menyediakan kaldu ayam, namun biasanya digunakan untuk menyiram Mi Pangsit Pengantin. Semacam suun, suwiran ayam rebus, dan goh yong (pangsit berisi daging ayam cincang). Meski kaldunya terlihat lebih bening dari kaldu babi,   cita rasanya tak kalah gurih. Pangsit goreng hadir sebagai  pendamping yang tak pernah ditinggalkan ketika bersantap hidangan ini.
Jika kurang suka pada cita rasa gurih soto mi atau pangsit pengantin, Anda wajib mencoba Lo Mie Kangkung. Kuahnya lebih kental, berwarna gelap, dan rasanya manis berkat sentuhan kecap manis. Pas untuk menyelimuti kombinasi gurih dari mi dan kangkung.

Jl. Suryakencana No.313 (0251-8328038). Harga: 15.000 – 30.000. Jam buka: 10.00 – 22.00 WIB.


TAOGE GORENG
Meskipun terdapat banyak penjaja taoge goreng di kawasan ini,   femina merekomendasikan Taoge Goreng Pak Cai. Berada di sebelah kiri sisi Jalan Suryakencana (dari Kebun Raya Bogor). Pelanggan juga bisa menyaksikan pembuatan taoge goreng, sambil menunggu pesanan.
    Makanan khas Bogor ini teracik dari potongan lontong, mi kuning, taoge rebus, dan tahu goreng yang dipotong kotak berukuran kecil. Lalu disiram saus taoco bercampur oncom, dan ditaburi kerupuk. Kekhasan rasa taoge goreng terletak pada perpaduan pas di antara bahan pembuatan saus, yaitu taoco, oncom, kecap manis, dan cabai. Alhasil, rasa manis dan pedaslah yang muncul di lidah.
Selain rasanya yang khas, taoge dalam Taoge Goreng Pak Cai tidak terlalu lunak dan masih terasa renyah. Hasil dari teknik masak taoge yang hanya diblansir. Cara membungkusnya pun cukup unik, menggunakan daun jati atau daun pisang yang dibentuk agak mengerucut, sehingga tak tumpah kalau ingin membawa pulang.

Jl. Suryakencana (0251-8383576). Harga: 10.000. Jam Buka: 08.00-16.00


LAKSA
Setelah diselingi hidangan berkaldu ringan, tak ada salahnya kembali memanjakan lidah dengan sajian berkuah santan. Kali ini giliran Laksa Gang Aut yang femina tandangi. Walau hanya dijajakan dalam warung yang terletak di perempatan Jalan Suryakencana,   cita rasanya wajib diacungi jempol. Menurut banyak sumber, laksa ini juga menjadi laksa terfavorit di Bogor.
    Laksa Bogor tak memakai mi untuk campurannya, tetapi memakai lontong atau ketupat dan bihun. Dilengkapi taoge, tahu kuning, dan telur rebus sebagai isiannya. Kuahnya pun sangat khas, kombinasi dari santan kelapa yang pekat dan gurih serta oncom bakar yang ditumbuk halus. Terasa pekat dan lezat! Taburan daun kemangi dan kelapa sangrai yang royal membuat laksa ini menggugah selera.
   
Jl.Suryakencana, Bogor (087870251399). Harga: 8.000/porsi. Jam buka: 06.30-14.00 WIB.


NGO HIANG
Menjelang sore, femina beranjak ke Ngo Hiang Khas Bogor Asli Gang Aut dan Ngo Hiang Khas Bogor. Di dapur, boleh jadi Anda sudah lebih dulu mengenal kata ngo hiang sebagai nama bumbu racik ngo hiang atau ngo hiong atau five spice powder. Terdiri dari lima macam rempah (pekak, cengkih, kayu manis, andaliman, dan adas manis), yang merangkum lima rasa dasar, yakni manis, asin, asam, pahit, dan pedas.
Bumbu tersebut kerap digunakan untuk membuat makanan dengan nama sama: ngo hiang, yakni kembang tahu yang diisi daging (daging babi, ayam, atau udang) cincang, potongan kentang dan wortel, dan dibumbui ngo hiang. Lalu dibungkus berbentuk silinder dan digoreng hingga matang dan mengering. Saat akan disantap, ngo hiong dipotong-potong terlebih dulu dan disiram sambal kacang.
Permukaan kulitnya garing, dengan isian tekstur daging yang lembut dan juicy. Pantang dilewatkan! Di tempat asalnya, Tiongkok bagian pesisir selatan, makanan ini disajikan sebagai lauk pendamping di kedai yang menjual nasi campur. Selain di Bogor, ngo hiang ini dapat ditemukan di berbagai wilayah pecinan di Indonesia, seperti di Medan, Pontianak, dan Semarang.
Kalau masih tersisa sedikit tempat di perut, cicipi juga lumpia Bogor. Bedanya dengan lumpia Semarang adalah bahan isiannya. Bukan menggunakan rebung, melainkan bengkuang parut, teaoge, dan telur berbumbu gurih. Cocol ke dalam sambal kacang sebelum Anda menyantapnya, sehingga tekstur kulit yang renyah menjadi sedikit basah.

Jl.Suryakencana No.154 (0251-8327121). Harga: 5.000 – 22.000. Jam buka: 09.00 – 18.00 WIB.
Jl.Suryakencana No.309A (0251- 8364006). Harga: 5.000 – 22.000. Jam buka: 10.00 – 22.00


CICIPI JUGA!

SATAI
Aroma asap dari gerobak satai sudah pasti mampir di indra penciuman saat melintasi jalanan ini. Tinggal pilih, mau daging babi atau ayam. Momen paling menggoda adalah ketika melihat potongan daging yang hampir matang jadi mengilap berkat olesan bumbu kecap. Uniknya, setelah matang satai dioles bumbu kering berbahan utama lengkuas. Jika ingin pedas, biasanya cabai rawit hijau yang diiris tipis akan dicampur bersama dengan olesan bumbu kecap. 

SEUPAN TALES
Bosan dengan makanan berat? Anda bisa berpaling kembali pada umbi-umbian khas Bogor. Mampirlah ke pedagang gerobak bertuliskan seupan tales (dalam bahasa Sunda, artinya talas kukus). Tak terasa hambar berkat taburan kelapa muda parut bercampur gula pasir. Untuk cita rasa terbaik, santap talas kukus legit ini selagi panas. 

BACANG
Tradisi perayaan Perahu Naga atau Festival Duanwu yang jatuh di pertengahan tahun tak pernah melupakan kehadiran zongzi di dalamnya. Zongzi merupakan sebutan orang Tiongkok untuk bacang. Hidangan yang dibungkus daun bambu ini juga populer di Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Bertetangga dengan Ngo Hiang Gang Aut, sebuah meja dipenuhi tumpukan bacang yang memanggil untuk dijinjing pulang. Makanan ini berbasis beras dan beras ketan. Untuk isinya, tersedia daging babi dan ayam.

PEPES GURIH DAN MANIS

Di sisi kiri jalan, ada satu gerobak yang khusus menyajikan pepes. Tak hanya rasa gurih, tetapi juga pepes manis yang cocok dijadikan teman teh atau kopi. Dibuat dari olahan tepung sagu yang dicampur dengan pisang, nangka, dan pisang keju. Sementara, untuk dijadikan pendamping nasi, pepes jamur, ikan peda, ikan teri, dan otak-otak juga tak kalah sedap dijadikan buah tangan.

ES PALA
Sebagai penyegar, tersedia es pala. Bahan dan cara pembuatan yang sederhana  membuat minuman yang tadinya hanya dinikmati oleh kaum priayi, kini populer di tengah masyarakat biasa. Terbuat dari irisan buah pala, gula pasir, dan garam yang direbus hingga menjadi manisan. Harum pala sangat kuat dengan rasa yang sedikit pedas. Terasa semriwing di kerongkongan. (VALENTINA LIMBONG)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?