Travel
Mencari Ketenangan Di Sudut-sudut Bumi

30 May 2014


Untuk melakukan kontemplasi (dari kata contemplatio yang bermakna memikirkan sesuatu secara mendalam), yang dibutuhkan adalah tempat yang mampu menenangkan hati. Bukan selalu berarti tempat yang tenang. Jadi,  sebetulnya mungkin tak perlu pergi jauh-jauh ke luar kota atau luar negeri. Di rumah atau di kamar pun bisa saja. Namun, saat melihat keagungan karya Sang Pencipta lewat keindahan alam atau adikarya buah pikiran manusia, jiwa kita terisi penuh oleh kekaguman dan segala keresahan pun seolah sirna.


Machu Picchu, Peru
Enam abad yang lalu, Machu Picchu berdiri megah di atas bukit di antara Pegunungan Andes, hampir seluruhnya dikelilingi oleh Sungai Urubamba. Sayang, Machu Picchu hanya bertahan selama 100 tahun karena Kerajaan Inka ditaklukkan oleh Spanyol. Lenyap selama ratusan tahun, area ini kemudian dianggap sebagai ‘kota yang hilang’, hingga pada tahun 1911 ditemukan kembali oleh arkeolog.
    Di area pertama dalam kompleks ini terdapat penemuan arkeologi yang amat berharga, yaitu Intihuatana. Arkeolog menduga, Intihuatana ini dirancang sebagai jam atau kalender astronomi, Temple of the Sun, dan Room of the Three Windows. Semua ini dibangun untuk menghormati Inti, dewa matahari sekaligus dewa terbesar mereka.
    Mumpung berada di sana, mengapa Anda tidak menjajal Inca Trail, salah satu hiking trail paling terkenal di dunia? Hiking ini dimulai dari Sacred Valley di tepi Sungai Urubamba dan berakhir di reruntuhan Machu Picchu.


Easter Island, Chile
Penduduk pulau yang dikenal dengan nama Rapa Nui ini memiliki hubungan yang erat dengan arwah. Mereka percaya, hubungan tersebut simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Para arwah menyediakan apa yang diperlukan oleh yang masih hidup, misalnya kesehatan dan tanah yang subur. Sementara itu, yang masih hidup memberikan persembahan yang berarti memberikan tempat yang lebih baik di dunia spiritual.
    Moai (patung besar dari batu) dibuat sekitar tahun 1100 Masehi dan berserakan di seluruh penjuru pulau, terutama di daerah pesisir, dan jumlahnya mencapai 887. Kabarnya, dengan wajah yang menghadap ke pulau (bukan ke arah laut) patung itu melambangkan arwah leluhur yang mengawasi keturunannya.
    Cara paling tepat untuk menikmati pulau ini adalah dari atas punggung kuda. Ada banyak trail yang dibuat sehingga pengunjung bisa mengeksplorasi situ-situs yang paling indah. Atau, bisa juga duduk menikmati pantai pasir putihnya yang cantik.


Stonehenge, Inggris
Monumen pertama Stonehenge diperkirakan dibangun sekitar 5.000 tahun lalu pada zaman Neolitikum. Bisa dibilang, Stonehenge adalah adikarya bagi dunia rancang bangun. Tentang siapa yang membangun Stonehenge, kapan tepatnya, dan untuk apa dibangun, masih tanda tanya besar. Ada yang mengatakan,  dulunya Stonehenge merupakan kuil kuno bangsa Romawi, atau dibangun oleh kaum Druids.
Ahli astronomi menduga, lingkaran batu ini merupakan komputer primitif untuk menghitung kapan terjadinya gerhana. Sementara para arkeolog menduga bahwa ini tempat bagi leluhur masyarakat prasejarah, atau mungkin juga pusat penyembuhan.
    Pengunjung biasanya hanya diizinkan berjalan di luar lingkaran. Tapi, kalau menyewa pemandu, Anda boleh berjalan-jalan di tengah situs, mengamati monumen dari dekat. Lebih baik berkeliling saat malam atau pagi buta, sehingga Anda bisa menikmati suasana senyap, ditemani sinar matahari yang baru bangun, yang menambah efek dramatis.


West Lake, Cina

Dua milenium yang lalu, West Lake masih menjadi bagian dari Sungai Qiantang. Baru pada abad ke-8, West Lake terbentuk. Dari dinasti ke dinasti, West Lake memiliki peran tersendiri. Misalnya saja, pada zaman dinasti Tang, Gubernur Hangzhou memerintahkan untuk menggali enam sungai, untuk mengalirkan air dari danau ke dalam kota. Terletak di Kota Hangzhou yang sejuk, West Lake menjadi rumah bagi berbagai kuil, pagoda, jembatan, dan taman. Rancangan taman di West Lake disebut-sebut telah menginspirasi desain taman di Cina, Korea, dan Jepang selama berabad-abad. Salah satu taman yang terkenal adalah Quyuan Garden, menebarkan wangi bunga lotus yang sedang mekar.
    Banyak legenda seputar West Lake, di antaranya adalah legenda Lady White Snake (kita dulu mungkin mengenal ceritanya lewat serial Legenda Ular Putih). Tak hanya itu, cerita soal hantu juga ada. Dekat Jembatan Xiling terdapat makam Su Xiaoxiao, seorang PSK yang hidup pada abad kelima. Kabarnya, ia meninggal karena dirundung kesedihan yang dalam, menanti kekasihnya yang tak juga datang. Katanya, sih, bunyi lonceng dari bajunya bisa terdengar di malam yang senyap.
Cara paling tepat untuk menikmati West Lake adalah berjalan-jalan atau bersepeda mengelilingi danau. Atau, Anda bisa duduk diam di bawah sinar bulan, atau naik perahu kayu kecil sambil mengeksplorasi danau sampai ke ‘pelosok’. Danau ini kerap dikunjungi oleh orang-orang yang mencari ilham, misalnya para pujangga dan pelukis. Keindahan alam khas negeri Cina dan berbagai peninggalan sejarahnya tak pernah gagal menjadi inspirasi bagi mereka.


Swayambhunath, Nepal
Ukiran-ukiran kuno memenuhi segala sisi bangunan, ratusan sumbu di gelas-gelas kecil berisi lilin cair memancarkan sinarnya yang kecil. Pada pagi dan malam hari, orang-orang melakukan ritual mengelilingi stupa, memutar roda-roda berisi doa. Begitulah kegiatan sederhana yang terlihat di Swayambhunath, di Kota Kathmandu, salah satu situs religius tertua di Nepal.
Berdasarkan legenda, dulu Lembah Kathmandu adalah sebuah danau (bukti geologi mendukung legenda ini) dan bukit yang di puncaknya terdapat Swayambhunath, begitu saja muncul dari air. Itulah mengapa tempat ini dinamakan Swayambhu, yang artinya muncul sendiri.
    Berisi benda-benda peninggalan Buddha dan Hindu, kuil ini kerap digunakan sebagai tempat untuk meditasi. Saat masuk ke dalam kuil, aroma dupa yang kuat membuat suasana terkesan mistis, Anda akan terkesima oleh kidung-kidung doa yang dibacakan dan bunyi-bunyi lonceng yang terdengar lirih.


Gunung Sinai, Mesir

Nama Sinai membawa makna spiritual yang dalam bagi orang Yahudi, Nasrani, dan Islam. Mereka meyakini, di sinilah Tuhan berbicara kepada Nabi Musa. Tak ada bukti-bukti arkeologi yang menunjukkan bahwa Nabi Musa pernah menjejakkan kaki di sini. Namun, tak perlu bukti apa pun untuk membuat ratusan ribu peziarah datang untuk bermeditasi.
Kalau Anda merasa bugar, tak ada salahnya mengikuti Path of Moses untuk menuju puncak setinggi 2,25 km, dan sekitar 4.000 anak tangga yang harus dititi. Di puncaknya Anda akan menemukan rumah ibadah yang berbeda. Ada masjid kecil tanpa kubah, yang masih digunakan oleh umat Islam. Ada pula kapel Ortodoks Yunani yang dibangun di atas reruntuhan gereja abad ke-16. Sayangnya, gereja ini tak lagi digunakan untuk beribadah. Di dalamnya terdapat batu yang diperkirakan berkaitan dengan cerita Alkitab, bertuliskan 10 Perintah Allah.


Bodh Gaya, India
Enam tahun sudah Siddharta Gautama menjalani meditasi di Buddhagaya, mencari makna kehidupan yang sejati. Setelah tiga hari tiga malam duduk bersila di bawah pipal tree (sejenis pohon ara), pencerahan yang dinantinya  menghampiri dan ia pun menjelma menjadi Sang Buddha. Sejak itu, pipal tree (yang kemudian disebut sebagai bodhi tree) menjadi pohon yang dianggap suci. Bisa dibilang, Bodh Gaya adalah salah satu tempat di muka bumi yang dianggap paling suci oleh umat Buddha.
    Berlokasi kurang lebih 100 km dari Kota Patna, di area peziarahan ini terdapat Kuil Mahabodhi yang takhtanya terbuat dari berlian. Ribuan peziarah datang ke tempat suci ini  tiap tahun. Mereka biasanya mengikatkan selendang pada batang-batang bodhi tree, meninggalkan bunga di bawah pohon, dan membakar dupa.(f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?