Travel
Destinasi Street Food Dunia

30 Nov 2012



MYEONGDONG – SEOUL, KOREA SELATAN
Berbicara tentang jajanan Negeri Ginseng, pasti terbayang tteokbokki, kue beras berbentuk pipa yang dimasak bersama saus cabai. Jika singgah ke Seoul dan ingin mencari jajanan yang lebih unik, wajib hukumnya menyambangi Myeongdong.
Letaknya yang di pusat kota menjadikan Myeongdong surga belanja dan jajanan kaki lima masyarakat Seoul. Di Korea, makanan ‘on stick’ atau skewer tampaknya sedang populer. Biasanya, penjaja tteokbokki juga menjajakan dakkochi, potongan satai ayam bersaus cabai. Selain dakkochi, ada juga satai sosis dan tteokgalbi (patty daging sapi). Cocolannya modern, yakni saus tomat dan mustard.

Baru-baru ini, tornado potato menjadi fenomena jajanan Korea Selatan. Jika di negeri lain kentang dijadikan french fries, di sini kentang dipotong spiral, ditusuk dengan stick, lalu digoreng. Seasoning powder ditambahkan untuk menambah gurih dan pedas.

Kala summer, lepas dahaga selama icip-icip dengan meneguk lemonade. Jika melihat tumpukan buah lemon, tak salah lagi ini adalah tempat membelinya. Satu buah lemon langsung diperas dan ditambah soda manis, lalu dituang ke dalam kantong plastik. Segaaarr!



DOUTONBORI – OSAKA, JEPANG
Papan iklan raksasa dan lampu neon warna-warni adalah ciri khas daerah Doutonbori yang menjadi pusat gastronomi, perbelanjaan, dan hiburan Kota Osaka. Ruas jalan di antara jembatan Doutonbori dan jembatan Nipponbashi ini dulu terkenal dengan gedung teaternya. Namun, setelah Perang Dunia II, jalan ini menjadi rumah puluhan restoran dan tempat hiburan.

Bukan rahasia lagi jika daerah Kansai (Jepang bagian barat) adalah rajanya okonomiyaki (pancake asin Jepang). Di Dotonburi, jajanan ini pun banyak dijumpai. Okonomiyaki berbentuk dadar telur yang berisi kubis yang diiris-iris tipis dan daging. Ada juga okonomiyaki gaya Kota Hiroshima yang bercampur soba (mi Jepang).

Pilihan dagingnya bervariasi, namun umumnya seafood atau potongan tipis daging babi. Kala dimasak di wajan teppan, ini menjadi atraksi bagi turis yang melintas. Okonomiyaki disajikan dengan sapuan saus khas (dibuat dari saus worcestershire yang dimasak dengan bawang bombay, rempah-rempah, dan buah seperti apel), mayones, dan taburannya bubuk nori serta katsuobushi (serutan daging ikan).

Jajanan mantap lain di kawasan ini adalah takoyaki (bola-bola terigu-telur, mirip poffertjes). Sejatinya, takoyaki berisi potongan daging gurita, namun kini banyak variasi isi seperti bacon, keju, dan lainnya.

Coba juga yaki soba atau yaki udon (sejenis mi goreng) untuk jajanan yang lebih mengenyangkan. Atau jajal kesegaran ikan dengan menyantap sushi atau sashimi yang banyak dijual di sepanjang jalan ini. Kalau punya nyali, coba sashimi ikan fugu di resto Zuboraya yang juga terkenal di kawasan ini.



ISTIKLAL CADDESI – ISTANBUL, TURKI
Ke mana pun kaki melangkah di Istanbul, masjid, bangunan, dan menara lambang kebesaran kekaisaran Romawi, Byzantyne, dan Ottoman jelas terlihat. Sisi modern kota berpusat di Istiklal Caddesi, berupa jalan khusus sepanjang 3 km, tempat berkumpulnya butik, perpustakaan, teater, restoran, dan kafe.

Menikmati roti simit dan segelas kopi sambil mengamati orang yang berlalu- lalang adalah pemandangan lazim. Simit khas dijajakan dengan gerobak merah. Roti berbentuk cincin raksasa ini bertabur biji wijen dan dipanggang hingga kecokelatan, mirip visual bagel.

Selain kebab dan kofte, Turki juga terkenal dengan kumpir, yakni kentang panggang yang dibelah dan diberi isi daging, mentega, dan keju. Kentang ini diberi topping sosis, ayam, salad, jamur, mayones, dan sambal. Jika Anda bingung, penjaja biasanya akan begitu ramah memilihkannya untuk Anda.

Gozleme adalah street food lain, berisi keju feta dan bayam. Bentuknya seperti martabak dan dimasak langsung oleh penjaja yang biasanya ibu-ibu tua berkerudung. Yang paling top adalah dondurma, es krim khas Turki. Teksturnya lebih padat dibanding es krim biasa. Bahan gum dan sahlep (akar anggrek tanah) membuatnya lentur dan tahan terhadap panasnya matahari Turki. Persiapan penjual dondurma saat menarik-narik es lentur ini menjadi tontonan yang menghibur!



DJEMMA EL FNA– MARAKECH, MAROKO
Menjadi salah satu tempat yang dijuluki Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO, Djema El Fna adalah pusat tradisi budaya Maroko. Di siang hari, lapangan ini adalah tempat berkumpulnya peramal, atraksi ular, dan para penjual orange juice segar, kurma, aprikot, dan rempah-rempah. Saat malam tiba, semua berubah oleh kemeriahan cahaya lampu dan kepulan asap yang bersumber dari sejumlah gerobak penjual makanan.

Jajaran kepala kambing lumrah ditemui, karena hampir  tiap gerobak menjual sajian dari daging kambing. Biasanya, daging kambing dimakan bersama khobz (sejenis roti) yang berfungsi sebagai pengganti sendok dan garpu. Ada juga shish kebab daging kambing atau sapi (untuk ditusuk dan dibakar bersama bawang, paprika dan tomat), dan shish kebab versi jeroan.

Selain menjadi salah satu alat masak, tagine juga dikenal sebagai metode masak. Yang banyak ditemui adalah lauk tagine daging kambing atau daging sapi campur manisan lemon. Sup siput berbumbu rempah juga menjadi street food incaran. Gundukan cangkang siput dalam bak di los-los, membuktikan betapa favoritnya sajian sup ini.

Sebagai penutup, secangkir teh kayu manis panas dapat menggelontor semua lemak yang tersisa dalam mulut. Teh ini biasanya hadir bersama sepotong cake rempah berwarna cokelat yang ditaburi kelapa parut. Turkish coffee juga menjadi minuman jalanan populer.


























VICTORY MONUMENT (ANUSAWARI CHAI SAMORAPHUM) – BANGKOK, THAILAND

Walaupun di  tiap sudut kota banyak terdapat penjaja makanan kaki lima, daerah Victory Monument (Anusawari Chai Samoraphum) menduduki peringkat atas yang favorit. Lokasinya di distrik Ratchathewi dan menjadi pertemuan 3 jalan utama: Phahonyothin, Phaya Thai, dan Ratchawithi.

Jajanan ‘aneh’ banyak dijumpai di kota ini, dari sup otak babi (samong moo) hingga serangga goreng ada di sini.  Tapi aneka makanan Thailand yang 'aman' dan lezat juga tersedia. Pad Thai adalah pilihan netral jika Anda enggan bereksperimen. Bumbu Thailand yang serupa dengan bumbu masak Indonesia membuat rasa spicy pad Thai sangat familiar di lidah orang Indonesia, tak jauh beda dengan kwetiau goreng. Berisi daging ayam, udang, dan taburan kacang mete goreng cincang dan daun ketumbar yang menjadi ciri khas.

Ingin mencoba jenis mi  yang berbeda? Coba kuay tiew rua atau boat noodle. Namanya didapat dari perahu yang dulu digunakan untuk menjajakan sajian ini di atas sungai yang mengalir di Kota Bangkok. Disajikan dengan sup berwarna kecokelatan, daging babi atau sapi, bakso, dan sawi. Porsinya kecil. Jadi, jangan heran jika ada pengunjung yang sanggup menghabiskan hingga 7 mangkuk.



MONTMARTRE – PARIS, PRANCIS

Kawasan Montmartre pastinya menjadi tujuan utama wisata Kota Paris karena keberadaan Basilica of the Sacré Cœur. Tapi, hadirnya street food ala Paris di daerah ini tidak kalah menariknya dengan gereja putih di atas bukit itu. Jangan dikira  jajanan Paris hanya terbatas pada roti croissant dan pommes frites (kentang goreng) saja. Jika menelusuri jalanan kota, Anda pasti akan menemukan jajanan lain.

Crêpe banyak dijajakan di kawasan ini. Untuk sarapan atau dessert biasanya dipilih isi yang manis, seperti selai cokelat-kacang, sirop maple, custard, whipped cream, dan buah. Ketika siang, selera lokal menyukai isi berupa ratatouille (campuran sayur), keju, ham, telur, dan jamur.

Saat musim liburan, penjual chestnut menjamur. Berdatangannya para imigran membuat Kota Paris tidak luput dari makanan yang berbau Timur Tengah seperti roti isi falafel dan kebab. Jika falafel masih setia dengan pita bread, kebab diganti dengan roti baguette.(ISYANA ATININGMAS)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?