Home Interior
Tekstur untuk Interior Feminin

19 May 2015

Feminin tanpa harus menjadi girlie, konsep itu menjadi landasan dari perancangan interior apartemen bertema feminin berikut ini. Paola Cortese selaku  perancang  interior hunian di kawasan Kemang itu, berusaha menggambarkan sifat si pemilik apartemen yang cenderung feminin, namun berkarakter kuat.  “Let's not mistaken the concept of femininity with ‘frilly’ karena konsep feminin itu sendiri sudah berkembang luas,” tegas Paola, mendeskripsikan desainnya.

Esensi feminin itu tetap diterapkan lewat penggunaan warna ungu yang lembut dan dominan di ruang-ruang utama. Bentuk-bentuk lengkung tak bersudut pada furnitur   turut memberi tampilan yang lembut. Feminin tak selalu berarti girlie dan bahkan bisa terlihat sedikit kontemporer. Ini yang coba Paola tegaskan lewat desainnya. Ia banyak menerapkan material berbeda untuk memperkaya tekstur dan motif.  

Yang paling terlihat jelas adalah sebidang dinding ungu di ruang keluarga, dengan tekstur bata yang terekspos alami. Dinding bata ini adalah dinding tambahan yang dipasang menutupi dinding asli apartemen, sekadar sebagai penambah daya tarik visual. Bata tambahan yang dipasang adalah bata potongan yang ketebalannya hanya separuh dari bata biasa, sehingga tidak memakan banyak tempat dan tentu lebih ringan.

Permainan material juga terlihat pada elemen lantainya. Panel GRC (glassfibre reinforced cement) yang biasa digunakan sebagai penyusun dinding partisi, dikreasikan menjadi pelapis lantai. Panel GRC tersebut lantas di-finishing dengan semi-gloss polish yang biasa diterapkan pada material marmer. Eksperimen ini berhasil menciptakan lantai semen yang mengilap keabuan, dan bahkan easy maintenance.

Masuk ke area yang lebih privat, yaitu kamar tidur, tampak material lain yang tak kalah mencolok teksturnya. Warna kecokelatan hadir dari penggunaan parket kayu pinus dari lantai hingga ke dinding, memberi citra ruang yang hangat dan homey. Motif urat kayu dan ‘mata’ pada tiap lembar parket dipertahankan dan hanya diberi lapisan natural finishing sehingga tampak rustic.

Ide mengekspos tekstur asli material pada interior ini efektif untuk memberi kenyamanan pada indra perasa penghuninya. Ada kesan hangat ketika si pemilik berjalan masuk menyentuh lantai ataupun dinding parket. Dan, untuk lebih menyatukan tema interior secara keseluruhan, warna ungu yang jadi benang merah interior tetap diterapkan pada headboard tempat tidur dan aksesori lainnya. (f)
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?