Home Interior
Ramah Untuk Indonesia

19 Jun 2015


Beberapa kali mengikuti proyek DDD (Designer Dispatch Service) yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, membuka mata seorang Bayu Edward akan kekurangan dari produk rotan, yaitu inovasi. Ini menjadi landasannya mendirikan brand ASANKA, yang berfokus pada furnitur rotan dengan desain yang lebih dikembangkan. Bayu punya pertimbangan sendiri untuk memilih rotan, meskipun saat ini rotan identik dengan kesan ketinggalan zaman.

“Rotan itu ramah, dalam artian sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bisa dibilang ‘material lama’. Hanya, seiring perkembangan zaman, kita terlalu berusaha menjejalkan modern lifestyle ke ‘material lama’ ini tanpa diiringi inovasi desain,” ujar Bayu, menganalisis ketertinggalan rotan.

Menjawab permasalahan itu, Bayu berusaha mengedepankan sifat familiar yang sudah melekat pada rotan, sebagai daya tarik utamanya. Familiar bukan hanya karena rotan telah lama digunakan, tapi juga karena daya tahannya yang tak perlu lagi diragukan.

Namun, rotan tetap butuh citra baru untuk melepaskan kesan lawas. Untuk itu, dalam mendesain produk ASANKA, Bayu membuat banyak penyesuaian baru. “Tidak perlu memaksakan membuat pembaruan visual, karena nanti justru akan menghilangkan karakteristik rotan. Saya lebih fokus pada inovasi teknik pembuatannya karena rotan sangat fleksibel,” jelasnya. Dibandingkan produk-produk rotan terdahulu, produk ASANKA tampak lebih dinamis dan minim dekorasi karena mengutamakan aspek fungsi.

Dengan konsep tersebut, Bayu berusaha menghadirkan furnitur berpenampilan ramah tanpa perlu diharuskan terlihat mewah, sesuai jati diri rotan Indonesia. “Motivasi masyarakat mencari rotan tidak lagi hanya mencari prestige, tapi juga mencari alternatif pilihan yang berjiwa muda. Saya berusaha menyuguhkan pilihan tersebut dalam desain yang sederhana dan ramah. Karena rotan itu utamanya untuk masyarakat Indonesia  dan untuk memenuhi kebutuhan lokal, maka desainnya harus ramah,” papar Bayu.(NATHANIA HAPSARI)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?