Home Interior
Open Space

6 Jun 2014


Tiap orang bermimpi memiliki rumah yang luas. Kenyataannya, rumah berukuran luas tidak mudah lagi diperoleh karena ketersediaan lahan tempat tinggal  makin sempit dengan harga yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Banyak di antara kita harus cukup puas tinggal di rumah dengan luas terbatas atau di unit apartemen ukuran mungil/tipe studio. Namun, luas ruang yang terbatas tidak perlu membatasi kreativitas penataan ruangnya. Bahkan dengan keterbatasan itu, kita dapat mengeksplorasi konsep ruang terbuka (open space) yang memberikan ilusi luas pada lahan terbatas.

Luas dan Segar

Open space dapat diartikan sebagai penataan interior yang saling terbuka antara ruangan satu dengan lainnya untuk mendapatkan kesan luas dan segar.  Segar, maksudnya sirkulasi udara di dalam ruangan dapat mengalir lancar tanpa terhalang dinding atau sekat pemisah.

Di unit apartemen milik pengamat mode Samuel Mulia ini Anda bisa mengambil inspirasi mengenai konsep open space yang menarik. Menurut Sam, ia menata sendiri interior unit tempat tinggalnya itu dengan sentuhan artistik yang ia miliki.

Ruang duduk tamu dan ruang penerima saling menyatu tanpa dinding pemisah. Bahkan kamar tidurnya pun ia biarkan saja terbuka menghadap ruang duduk dan ruang kerja.
Sam memang menyukai segala hal yang menyangkut keindahan layaknya dunia fashion  dan gaya hidup yang digelutinya. Jadi, jangan heran, ia amat lihai dalam menata pernak-pernik interior tempat tinggalnya.

Banyak sekali barang unik yang didapat dari perjalanannya ke mancanegara,   dari piring Cina antik ala Chinoi sampai kumpulan koin yang ia taruh di wadah pewter.  Ia juga mengoleksi buku-buku dan beberapa di antaranya dimanfaatkan sebagai item dekorasi.

Furniture-nya pun sebagian dipesan khusus sesuai kebutuhan dan selera pribadinya.


Mulai dari Sini

Bila Anda ingin menerapkan konsep open space seperti unit apartemen ini, ada beberapa poin penting yang harus diketahui sebelum memulai penataan.

1. Tipe Open Space

Beberapa jenis penataan open space menciptakan tantangan desain yang beragam. Tipe ruangan yang sangat membutuhkan konsep open space adalah ruangan kantor dan ruang pameran seni.

Untuk tempat tinggal, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang kerja dan dapur dapat ditata saling terbuka satu  sama  lain. Beberapa  unit apartemen di  perkotaan bahkan sampai direnovasi menjadi bentuk loft dengan elemen desain terbuka. Banyak juga rumah bergaya kontemporer yang menggabungkan ruang tamu dengan ruang makan dan kadang-kadang dapur.











2. Fungsi


Rencanakan tata letak furniture untuk ruangan dengan fleksibel. Cobalah mengatur beberapa ruang yang memiliki fungsi yang hampir sama, seperti ruang duduk tamu, ruang duduk keluarga, ruang baca, dan ruang kerja, di dalam satu ruangan terbuka tanpa sekat.

Untuk menghindari bias fungsi, gunakan meja kopi dramatis untuk menjadi titik fokus dari furniture ruang duduk, terutama jika seperangkat sofa dan mejanya diatur di bawah tiga lampu gantung berjejer atau satu lampu gantung yang unik.  Gunakan bangku atau kursi yang tidak seragam untuk tampilan bohemian atau gaya retro dengan kursi bergaya tahun ‘50-an.










3. Penataan Furniture


Tata letak furniture untuk  open space harus memperlihatkan ¾ dinding ruangan, khususnya furniture yang menyebar di tengah ruang.  Gunakan sofa, kursi, credenza, ottoman, meja dengan ukuran rendah  agar posisi jendela-jendela  di ruangan tetap di atas garis furniture tersebut. Kecuali beberapa furniture yang akan diletakkan menyandar ke dinding, bisa dibuat dengan ukuran lebih tinggi sebagai focal point.
Jika Anda ingin meletakkan aksesori  interior, seperti lampu meja, cermin, atau lukisan, letakkan merapat ke dinding.













4.Tipe Pembatas Ruang


Cobalah sofa sebagai pembatas antara wilayah ruang makan dan ruang tamu. Jika Anda lebih suka fleksibilitas, bangku rendah ditutupi dengan bantal menciptakan profil furniture yang lebih ‘halus’ dan lebih mudah dipindahkan.  Tambahkan beberapa elemen mengejutkan di tengah-tengah ruang terbuka, seperti keramik lantai bermotif, karpet warna terang, atau meja kopi berukir ala Maroko.


















5. Warna Ruang

Banyak orang berasumsi bahwa penataan ruang terbuka akan lebih berfungsi baik jika semua dinding memiliki warna yang sama. Padahal, dengan bermain warna dan aksen dapat membuat visual ruangan sangat menarik dan mengubah efek keseluruhan tata letak furniture-nya.
 
Misalnya, ceiling/langit-langit ruangan berwarna putih terang akan menambah sensasi jika dilengkapi rak kurus berukuran tinggi, sedangkan langit-langit berwarna   lebih gelap membuat suasana terasa lebih intim dan dapat menonjolkan tekstur lembut kain sofa, bantal, tirai, atau karpet. Dinding atau aksen interior warna oranye, hijau limau, atau kuning  dapat membuat latar belakang yang dramatis untuk sofa putih dilengkapi meja kopi minimalis atau sepasang kursi dengan kain pelapis grafis berani di atas karpet terang.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?