Bila lubang biopori masih kurang efektif untuk penyerapan air di halaman rumah, Anda bisa membuat sumur resapan. Sumur resapan adalah lubang berdiameter 100-140 cm dan kedalaman 150-300 meter yang berfungsi sebagai penampung sementara air hujan limpahan dari talang air rumah. Dinding sumur dapat dibuat dari bata ataupun batako. Bagian dasar sumur diisi dengan pecahan batu 20-30 cm dan ijuk.

Dalam pembuatan sumur resapan ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan untuk memastikan kondisi air yang tertampung cukup jernih dan efektif terserap.

• Sumur resapan hanya boleh dibuat di tanah yang relatif datar. Jarak sumur resapan minimal 100 cm dari fondasi rumah dan minimal 500 cm dari septic tank.
• Bata hanya melapisi bagian bibir sumur hingga ke setengah kedalamannya. Setengah lagi dibiarkan tak terlapis sehingga air yang tertampung di dalamnya diserap tanah.
• Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm/jam (artinya, genangan air setinggi 2 cm akan meresap habis dalam 1 jam).

Cara kerja sumur resapan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Air hujan dari atap rumah dialirkan ke talang air.
2. Talang air terhubung dari ujung atap hingga ke dalam tanah, dan ujung talang air langsung menembus dinding sumur resapan. Dengan demikian, dari atap akan langsung dialirkan ke dalam sumur resapan.
3. Di dalam sumur resapan, air hujan akan ditampung sehingga memiliki waktu tinggal yang cukup lama untuk nantinya perlahan terserap ke rongga-rongga tanah.
4. Kelebihan air akan mengalir melalui celah ke saluran limpahan ke parit. Ketinggian saluran limpahan harus lebih rendah dari ketinggian daya tampung sumur resapan, untuk mencegah air limpahan masuk kembali ke sumur resapan. (f)
   

---