Home Interior
Kain Pelapis Interior: Ganti atau Beli Baru?

30 Oct 2015

Dalam jangka waktu lama, kain pelapis sofa, padded wall (panel berlapis bantalan), dan headboard atau furnitur lainnya akan pudar dan kumal. Tak perlu membeli yang baru, Anda bisa pertimbangkan untuk mengganti kain pelapis luarnya saja dan menambah lapisan busa di dalamnya agar tebal kembali. Pemilik dari The Rug House, Tama Karina, menjelaskan bahwa ada faktor penting yang harus diperhatikan sebelum memutuskan furnitur tersebut lebih baik diganti kain pelapisnya atau ‘direlakan’ saja.

“Lihat rangkanya. Bila rangka penyusunnya masih kuat, maka kita hanya perlu mengganti lapisan luarnya saja. Misal, bila rangkanya dari kayu jati dan masih bagus, maka yang perlu diganti hanyalah kain pelapis sofa dan busa-busa di dalamnya,” jelas Tama, yang sudah setahun lebih menjual beragam dekorasi interior.

Namun, ada kalanya furnitur yang dibawa oleh kliennya sudah dalam kondisi yang cukup rapuh, sehingga Tama lebih menyarankan untuk membeli yang baru. “Bila rangka dan bagian lain sudah rusak dan usang, lebih baik membeli yang baru. Karena, diperbaiki pun belum tentu awet dan terkadang harga membeli baru tak jauh beda dari harga perbaikannya,” ungkapnya.

Untuk produk-produknya, Tama mengakui, ia punya jenis kain favorit yaitu linen kanvas organik. Disebut organik, karena proses pembuatan linen kanvas ini sama sekali tidak menggunakan bahan yang mengandung racun kimia. Karena itu, produk The Rug House akan aman bagi pengguna yang memliki alergi.

Menurutnya, jenis kain satu ini juga lebih sejuk di kulit dibandingkan linen biasa maupun katun. Linen kanvas organik juga mudah dibersihkan bila terkena noda makanan atau kotoran lainnya. Sekalipun sering dicuci, warnanya akan tetap awet sehingga Tama tak ragu untuk menerapkan warna-warna cerah yang menjadi salah satu ciri mereknya.

Tak hanya terbatas pada sofa, kini Tama sudah menggunakan linen kanvas organik untuk dibuat menjadi furnitur dan aksesori interior lainnya. Dari sarung bantal, taplak meja, alas piknik, tempat tisu, hingga karpet dengan desain yang bisa dikreasikan dari segi motif maupun ukuran. “Bagaimanapun juga, desain harus disesuaikan dengan interior. Bila interiornya sudah banyak dekorasi, sebaiknya pilih motif dan warna yang tidak ramai,” saran Tama. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?