True Story
Sekali Lagi Honor Killing Memakan Korban: Selebritas Media Sosial Pakistan Qandeel Baloch Dibunuh oleh Saudara Kandung

18 Jul 2016


Foto: Instagram/ @QandeelBalochQuebee

Akhir Pekan yang Mencekam
Setelah kerap menerima ancaman pembunuhan, bintang media sosial Pakistan, Qandeel Baloch (26) akhirnya menemui ajalnya di tangan saudara kandungnya, Waseem Azeem pada Jumat (15/7) lalu.

Qandeel dicekik saat sedang tidur di rumahnya di Multan, dan orang tua mereka juga sedang berada di rumah itu. Malam itu, Waseem membius Qandeel sebelum membunuhnya. “Tak ada penyesalan,” kata Waseem kepada media dalam konferensi pers setelah ia ditangkap oleh polisi Minggu (17/7) lalu. Ia mengaku membunuh Qandeel sendirian, karena menurutnya, perilaku gadis itu sudah tidak bisa ditolerir lagi.

Pemicu kemarahan Waseem adalah foto dan video-video provokatif yang diunggah oleh Qandeel, terutama di Facebooknya. Sebagai bintang di media sosial, Qandeel memiliki lebih dari 800 ribu fans di Facebook dan 40 ribu pengikut di Twitter.  Ia dengan gamblang menantang publik Pakistan yang masih konservatif dengan berbagai pose yang dianggap vulgar. Tapi tak semua mencibir, sebagian warga Pakistan mengagumi keberanian dan kemandiriannya.

Hasan Zaidi, sineas dan kritikus media di Pakistan mengatakan pada Al Jazeera, Qandeel mungkin adalah selebritas internet wanita pertama di Pakistan. Nama Qandeel kerap disebut-sebut sebagai Kim Kardashian-nya Pakistan. “Masih banyak masyarakat Pakistan yang belum bisa menerima sosok seorang wanita yang berani menampilkan seksualitasnya di depan publik,” kata Zaidi.

Dalam sebuah foto yang dilansir oleh AFP, tampak ibunda Qandeel sedang menangisi jenazah putrinya. Duka keluarga itu juga disampaikan oleh sang ayah, Mohammad Azeem. “Qandeel adalah tulang punggung keluarga kami, ia menafkahi keluarga ini, termasuk putra saya yang membunuhnya.” Sang ayah juga menyatakan, ia ingin putranya dihukum atas perbuatannya.

Banyak orang di Pakistan menyalahkan kematian Qandeel akibat perilakunya yang provokatif, namun salah satu aktivis Aurat Foundation, Benazir Jatoi berpendapat lain, “Gaya hidup Qandeel adalah persoalan pribadinya, itu tidak relevan. Kasus Qandeel adalah gambaran kehidupan ribuan wanita Pakistan lainnya yang dibunuh karena masyarakat telah memberikan kekuasaan kepada pria,” katanya pada AFP. Menurut Benazir, bukan hanya hukum yang harus diperkuat, tapi juga perilaku sosial masyarakat Pakistan harus dievaluasi ulang.

Selanjutnya: Fauzia, Si Gadis Pemimpi
 


Topic

#HonorKilling

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?