True Story
Dua Dekade Pasangan Emas Susi Susanti - Alan Budikusuma

7 Oct 2018

 

Foto: Dok. Pribadi

Menjadi Rekan Bisnis

Kini, setelah lebih dari dua dekade menjalani hidup bersama, Susi dan Alan mengaku makin matang sebagai pasangan suami-istri. Apalagi, sekarang mereka dikaruniai tiga anak: Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastianus Frederick. Kini, trofi yang mereka kejar adalah menjadi orang tua terbaik untuk ketiga buah hati mereka. “Perubahan hidup kami setelah memiliki anak memang besar. Yang paling saya rasakan, dari tiap hari menjalani kehidupan di lapangan, tiba-tiba saya harus diam di rumah selama kehamilan dan hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga,” ungkap Susi.

Belum lagi, mereka juga harus memikirkan apa yang harus dilakukan untuk melanjutkan hidup. “Memang, saat masih menjadi atlet profesional, kami sudah memiliki investasi di bidang properti. Namun, setelah berhenti menjadi atlet, bergantung hidup pada hal tersebut tidak cukup. Hingga akhirnya kami memilih untuk berbisnis,” kata Susi. Ia tak ingin merasakan pengalaman atlet-atlet lain yang hidupnya terpuruk setelah tak lagi berkarier.

Salah satu usaha Susi adalah membuka toko baju anak-anak di ITC Mega Grosir Cempaka Mas, Jakarta. Selain itu, Susi bersama Alan mendirikan Olympic Badminton Hall di KelapaGading, Jakarta Utara, sebagai gedung pusat pelatihan bulu tangkis. Beberapa tahun belakangan, Susi bersama temannya juga membuka tempat pijat khusus olahraga bernama Fontana. “Ide bisnis ini berawal ketika banyak yang bertanya apakah saya punya kenalan terapis profesional untuk cedera saat olahraga. Kami pun melihat peluang bisnis di sana. Sekarang Fontana sudah punya sembilan cabang,” kata Susi, senang.

Tumbuh dengan mental sebagai atlet yang lekat dengan target dan bagaimana mencapainya, prinsip hidup ini pula yang terus mereka pegang. “Beda dengan Alan, dia lebih santai, sedangkan saya bisa dibilang lebih ngototan, dalam hal ini mungkin fokus dan disiplin untuk komitmen target yang ingin dicapai,” kata Susi.

Perbedaan ini justru menjadi pelengkap keduanya sebagai rekan bisnis. “Jadi, kalau Alan jalannya sudah mulai ‘pelan’, saya yang ribut. Sebaliknya, kalau saya terlalu ‘ngebut’, Alan yang akan mengingatkan,” ungkap Susi. Termasuk ketika mereka memilih untuk mengembangkan bisnis raket bulu tangkis dengan merek Astec (Alan-Susi Technology) pada pertengahan tahun 2002. “Indonesia memiliki prestasi yang bagus di bulu tangkis, tapi belum ada satu pun produk bulu tangkis yang diproduksi di dalam negeri,” kata Susi.

Diakui mereka, membangun bisnis ini dari nol tidak mudah. Mereka harus merasakan jatuh bangun. Pengalaman pribadi mereka saat menggunakan berbagai merek raket internasional menjadi bekal dalam merancang produk raketnya.

Usaha mereka yang tak pernah setengah-setengah ini membuahkan hasil. Selain sudah ekspor ke luar negeri, seperti Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, rencananya tahun ini produk Astec akan dipasarkan di salah satu toko retail olahraga terbesar di Indonesia di bawah bendera PT Mitra Adi Perkasa (MAP). “Ini suatu kebanggaan bagi kami, karena produk ini mengandung unsur nama kami berdua, Alan- Susi,” katanya, tersenyum.
 

Faunda Liswijayanti


Topic

#truestory, #kisahcinta

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?