True Story
Ana Halozan, Sang Juara Sejati

10 Feb 2016



Ana Halozan (19) gagal berkompetisi dalam Miss Universe 2015 karena mengalami kejang-kejang yang menyebabkan sebelah wajahnya lumpuh. Namun, keberanian dan ketabahannya telah memenangkan hati banyak orang dan meyakinkan mereka bahwa dialah Miss Universe sejati!
 
Steve Harvey, pembawa acara Miss Universe ke-64 berdiri di panggung dan mengumumkan, “Gadis ini mengira ia telah kehilangan kesempatan, tapi sebenarnya tidak. Mari kita persembahkan momen ini untuk mewujudkan impiannya berjalan di panggung Miss Universe. Kita sambut, Miss Universe Slovenia!”

Tepuk tangan bergemuruh. Penonton yang memenuhi auditorium The AXIS, Planet Hollywood, Las Vegas pun berdiri menyambut finalis asal Slovenia, Ana Halozan. Di panggung, seorang gadis berambut cokelat, berjalan anggun dalam balutan gaun merah menyala. Ia melambaikan tangan dan melemparkan kecupan jauh pada hadirin yang bersorak-sorai.

Dari kejauhan, Ana memang tampak baik-baik saja. Namun, begitu sorot kamera mendekat, bibir merahnya terlihat mencong dengan sebelah mata yang mengecil. Malam itu, Miss Universe tahun sebelumnya, Paulina Vega, menghampiri Ana dan menyerahkan buket bunga padanya, memeluknya dan membuat Ana merasa malam itu begitu sempurna.

Ana mungkin tak memenangi mahkota Miss Universe malam itu, tapi aura cantik dan percaya diri yang terpancar dari dalam dirinya berhasil menebarkan kharisma dan pesona ratu sejagad yang sesungguhnya. Ia jelas-jelas menunjukkan mental seorang juara. Ana membuktikan bahwa ia menjalani hidup sesuai prinsipnya. “Kita tidak dilahirkan sebagai pemenang. Kita tidak juga dilahirkan sebagai pecundang. Namun, kita dilahirkan untuk memilih,” ungkapnya tegas.
Insiden yang menimpa Ana terjadi beberapa hari sebelum perhelatan Miss Universe. Saat itu, Ana sedang mencuci rambut di kamar mandi. Tiba-tiba, ia mengalami kejang seperti serangan epilepsi. Serangan ini menyebabkan Ana jatuh dan kepalanya menghantam lantai. Ketika teman sekamarnya, Miss Slovakia Denisa Vysnovska menemukannya, Denisa melihat darah mengalir dari hidung Ana.

Ketika tersadar, Ana sudah berada di rumah sakit. Dokter memeriksa Ana dan menjalankan CT scan. Ana mengalami kelumpuhan di wajah sebelah kanan. Kepalanya luka, sekitar matanya lebam. Namun dokter meyakinkan Ana bahwa kondisinya akan pulih dan wajahnya akan kembali seperti semula. Tentu saja, Ana harus bersabar karena kesembuhannya memerlukan waktu. Menurut Ana, peristiwa ini terjadi karena faktor kelelahan. Ia baru saja menempuh perjalanan selama 23 jam dari Slovenia ke Las Vegas.

Awalnya, Ana sangat terpukul dengan peristiwa ini. Terutama setelah sekian lama mempersiapkan diri. Ia membawa dua kopor penuh berisi pakaian dan sepatu, termasuk sembilan gaun malam kreasi desainer Vesna Sposa yang rencananya akan dipakai pada malam final Miss Universe, serta pakaian nasional Slovenia.

Ana juga juga rajin melakukan persiapan fisik selama beberapa bulan sebelum datang ke Las Vegas. Ia berlatih setiap hari dengan personal trainer. Awalnya, Ana sangat terpukul oleh kondisinya. “Bagaimana mungkin hal ini terjadi pada saya? Kesalahan apa yang telah saya lakukan di masa lalu hingga saya harus mengalami peristiwa ini?” tutur Ana, emosional.

Ana lebih terkejut lagi ketika mendengar ia tak bisa mengikuti perhelatan Miss Universe. Pihak penyelenggara telah memutuskan bahwa terlalu berbahaya bagi Ana untuk mengikuti ajang Miss Universe dalam kondisi seperti ini. Mereka juga mengatakan agar Ana sebaiknya beristirahat dan tak usah datang menonton pada malam itu.

“Saya datang ke sini seperti finalis-finalis lainnya, kemudian impian saya buyar dalam sekejap. Saya telah berusaha sebaik mungkin, tetapi inilah yang terjadi. Sekarang kalian bilang, saya tak bisa menghadiri acara Miss Universe. Apa kalian bercanda? Saya harus hadir!” tegasnya.

Ana membuktikan ucapannya. Atas seizin dokter, Ana datang di malam pemilihan Miss Universe, 20 Desember 2015 lalu. Ana mengaku tak berharap bisa tampil di panggung. Ia hanya ingin menghadiri ajang itu agar perjuangannya selama ini tak sia-sia. Karena itu ia sungguh tak menyangka diberi kesempatan untuk tampil dan berjalan di panggung.

Wow, apakah ini benar-benar saya? Inikah saya yang sedang berjalan di panggung Miss Universe? Tidak mungkin. Ini tidak mungkin...” ungkap Anda dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televise, mengulang rasa tidak percayanya waktu itu.

Simak di laman selanjutnya: Terus Menginspirasi
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?