Career
Trik Menentukan Topik Skripsi

1 Oct 2012

Menginjak bumi
Idealis dalam memilih topik sah saja, tapi nggak perlu terlalu muluk. Untuk jenjang S-1, tingkat kedalaman skripsi cukup seputar melakukan penelitian. Biasanya menguji korelasi antara dua variabel dan menyusun laporannya berdasarkan kaidah ilmiah baku.
    Intinya, nggak harus menciptakan teori baru. Jadi kalau ada topik yang mau kita ajukan terlalu canggih dan berat, mendingan simpan untuk S-2 nanti.

Fresh!
Memilih topik yang sering dibahas memang memudahkan kita mencari referensi. Kelemahannya, dosen penguji biasanya sudah hafal di luar kepala sehingga kita gampang dijatuhkan saat sidang. Terlebih lagi jika tulisan kita nggak selengkap skripsi sebelumnya.
    Pilih saja topik yang masih jarang, tapi pastikan teori dan subjek penelitian tersedia. Percaya, deh, dosen pasti akan menghargai dan memberi apresiasi lebih.

Kualitatif VS kuantitatif
Dalam penelitian, secara umum dikenal dua metode, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Mana yang lebih baik di antara keduanya? Sama saja, karena keduanya bersifat saling melengkapi.
    Jadi nggak usah ragu menggunakan metode kualitatif sementara mayoritas teman menggunakan metode kuantitatif. Jangan percaya gosip kalau menggunakan metode yang satu akan menghasilkan nilai lebih baik atau buruk dibandingkan yang lainnya.

I'm lovin it!
Pastikan kita tertarik pada topik skripsi. Soalnya selama (minimal) enam bulan ke depan, otak dan perhatian kita akan didedikasikan untuk mengerjakan topik tersebut.
    Kebayang, dong, jika di rentang waktu sedemikian lama harus berkutat dengan topik yang nggak disukai? CC


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?