Trending Topic
Usai Bertanding di Asian Games 2018 Kuda-Kuda Harus Pulang Dengan Sertifikat Sehat

6 Sep 2018


Foto: Antaranews.com
 
Equestrian (berkuda) merupakan salah satu cabang yang diperlombakan di Asian Games Jakarta Palembang 2018. Keseluruhan laga cabang olahraga ini dimainkan di venue Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP), Pulogadung, Jakarta Timur. Meski cabang ini masih kurang populer bagi masyarakat Indonesia.

Kuda-kuda yang bertanding mendapatkan perlakuan khusus, salah satunya adalah harus masuk ke karantina hewan pada saat kedatangannya. Begitu pula, setelah Asian Games selesai digelar pada Minggu (2/9/2018), kuda-kuda tersebut juga keluar dari Indonesia sesuai prosedur yang berlaku.

Menurut Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementrian Pertanian Banun Harpini, pemerintah mengontrak konsultan Equine Disease Free Zone (Zona bebas penyakit kuda), Dr. Susanne Munstermann untuk Asian Games 2018 ini.

Dr Susanne memberikan saran penyusunan persyaratan teknis kesehatan hewan (health requirement) pemasukan kuda secara temporer untuk berkompetisi selama Asian Games 2018 dan Return Health Certificate saat pemulanan kuda ke daerah asal serta protocol karantinanya. “Kementan mengomunikasikan persyaratan dan sertifitasi tersebut dengan 22 negara peserta cabang equestrian jauh-jauh hari sebelum Asian Games berlangsung,” ujar Banun Harpini.

Sejak dua tahun lalu melalui Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2016 pemerintah membangun dan menyiapkan venue equestrian. Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dan Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta melakukan penyiapan venue yang memenuhi standar kesehatan hewan global sejak dua tahun lalu. Standar EDFZ berhasil diraih dari Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) didampingi konsultan Dr Susanne Munstermann.

Lebih jauh, pemerintah juga menerapkan serangkaian tindakan sanitary meliputi: sensus dan identifikasi kuda di Jabodetabek, pengawasan penyakit kuda, pengawasan vektor (penyebar) penyakit kuda, pembentukan zona bebas kuda dalam radius 8 km dari venue dan zona bebas hewan ternak dalam radius 1 km, pengendalian vektor (penyebar) penyakit di venue dan lingkungan sekitar, serta penerapan prosedur biosekuriti di venue.

Kementan juga telah menerbitkan manual biosekuriti, dan bersama Dinas KPKP DKI Jakarta menerapkan prosedur biosekuriti di venue Jakarta Equestrian Park (JEP) Pulomas.
 

Dr. Susanne Munstermann, konsultan pemerintah
untuk protokol kesehatan kuda selama Asian Games 2018.

Foto: Biro Humas & Informasi Publik Kementan
 
"Kami memperketat tindakan karantina pada importasi kuda dari negara dengan standar sudah setara dengan EDFZ. Untuk importasi kuda dari negara dengan standar kesehatan di bawah EDFZ, dilakukan kebijakan pelarangan guna memenuhi standard yang telah ditetapkan," ujar Banun.

Dr. Susanne, wanita asal Jerman, mengatakan Indonesia patut berbangga telah sukses menjadi penyelenggara, terutama pada cabang equestrian yang membawa hewan hidup sebagai sarana kompetisi olahraga tersebut.

“Indonesia telah sukses menyelenggarakan Asian Games, pesta olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade,” ujar Susanne. "Negosiasi dengan negara peserta dapat dilakukan dengan baik, terutama dengan negara dengan aturan tertutup, Indonesia dapat melakukannya dengan baik. Saya merasa ada banyak visi ke depan, saya sangat senang jika nantinya dapat bergabung dan berbagi pengetahuan dalam tindakan karantina khusus,” tambahnya. (f)


Topic

#asiangames2018, #energyofasia, #indonesiajuara, #asiangames

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?