Trending Topic
Polemik Warung Makan dan Restoran Tutup Selama Ramadan

13 Jun 2016


Foto: Kompas TV, news.okezone.com, daerah.sindonews.com
 
Razia yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Serang, Provinsi Banten pada 8 Juni lalu masih jadi trending topic. Terutama razia terhadap warung makan Saeni (53) yang makanannya tiba-tiba diangkut karena dianggap melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pencegahan, Pemberantasan, dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat.
 
Dalam surat edaran yang ditandatangani Wali kota dan Ketua MUI kota Serang, memang ada kesepakatan bahwa warung makan dan restoran tidak boleh buka di siang hari selama bulan Ramadan. Namun, Wali Kota Serang, Tubagus Haerul Jaman mengakui ada kesalahan prosedur aturan bila petugas sampai mengangkut barang dagangan.
 
“Seharusnya, kan, ditegur saja. Tidak perlu menyita makanan seperti itu. Ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh pihak Satpol PP,” ujar Jaman seperti dilansir beritasatu.com.
 
Sementara itu Gubernur Banten Rano Karno mengimbau agar petugas melakukan langkah-langkah persuasif dan humanis dalam menegakkan aturan, seperti dikutip dari news.okezone.com.
 
“Toleransi ada karena sadar bahwa kita tak selalu sama. Mari kita rayakan kemajemukan dengan penuh rasa syukur, dengan taburan rahmat, dan limpahan kasih sayang,” tegas Rano.
 
Tindakan Satpol PP Serang tersebut juga ikut memancing reaksi pembaca femina yang ikut berkomentar via Facebook Femina, berikut beberapa di antaranya.
 
“Saya sedih tiap bulan puasa lihat pemandangan para pedagang makanan dirazia padahal mereka, kan, harus cari nafkah buat keluarga mereka,” ujar Dikas Sugiarti
 
“Warteg atau restoran tidak harus tutup. Puasa kami jalankan atas niat ibadah yang tulus. Tipis sekali iman kalau hanya karena warteg buka, atau melihat makanan bisa merusak puasa. Toh, pedagang makanan jug perlu mencari nafkah, dan yang tidak ikut berpuasa pun mungkin membutuhkan warteg,” kata Liu Indah.
 
Nada serupa dilontarkan oleh ibu hamil yang menyayangkan bila warteg maupun restoran tutup selama Ramadan.
 
“Sangat susah mencari jajanan di siang bolong saat lapar melanda, maklum ibu hamil jadi bawaannya lapar terus. Semua dikembalikan ke personal masing-masing. Jangan menyalahkan si penjual karena mereka hanya mencari rezeki, siapa tahu di balik semua dagangan itu ada pengorbanan si penjual yang tetap berpuasa selama masak dagangannya. Who knows?” ungkap Rose Ka.
 
“Kenapa cuma warung makan? Kenapa nggak sekalian restoran-restoran atau warung cepat saji yang ada di mal-mal atau hotel dirazia juga. Kalau iman mereka kuat dan takut Allah, saya rasa nggak perlu ada razia seperti itu,” kata Umi Zainunah Ahmad.
 
“Wajib tutup, itu mengganggu yang berpuasa. Lagipula sudah banyak alim ulama hingga pemimpin wilayah daerah tertentu melarang,” cetus Itzak Joe.
 
Sementara dari hasil polling di Twitter, dari 93 voters sebanyak 94% tidak setuju kalau warung makan atau restoran tutup di siang hari sepanjang Ramadan. Kalau Anda bagaimana? (f)


Topic

#raziaSerang

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?