Trending Topic
Hari Kartini 2017 di KBRI Singapura: Pendidikan Jadi Gerbang Sukses Wanita

23 Apr 2017


Foto: KIR

Peran wanita sangat diperlukan untuk memajukan sebuah negara. Untuk itu pemberdayaan wanita masih perlu ditingkatkan, khususnya di bidang pendidikan. Hal ini diutarakan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, H.E. Ngurah Swajaya di IBU POWER  Women's Conference 2017, Commemorating 50 Years of Indonesia & Singapore Ties and Celebrating Kartini Day for Women, di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Jumat, (21/4).
 
Konferensi ini dihadiri 16 panelis wanita berprestasi tidak hanya dari Indonesia dan Singapura, tetapi juga dari negara lain.  Mereka mewakili berbagai industri dan sektor seperti medis, kesehatan, diplomat, korporasi dan jasa sosial.
 
"Peningkatan pendidikan juga harus menyasar kaum wanita dan anak-anak di area pedesaan agar mereka bisa menggapai cita-cita yang lebih tinggi," Ngurah menegaskan.
 
Di Indonesia, khususnya dari segi jumlah legislator, Ngurah mengatakan kuota wanita masih belum terpenuhi. Masih banyak wanita yang membatasi diri dan merasa tidak mampu, padahal sebetulnya mereka bisa berpartisipasi, asalkan ada kemauan.
 
Ngurah menambahkan, "Begitu pula kuota diplomat yang masih terisi sedikit oleh kaum wanita. Pertimbangan harus meninggalkan keluarga dan beberapa faktor lainnya telah menghambat mereka untuk meraih hal-hal yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya.”
 
Semangat Kartini yang mendorong kaum wanita supaya bisa menolong diri sendiri menjadi pendorong untuk merealisasikan mimpi-mimpi wanita. Pendidikan menjadi sumber motivasi dan membuka wawasan wanita terhadap banyak hal agar mereka bisa berkembang lalu berkontribusi lebih luas untuk negaranya.
 
Noor Quek, Founder & CEO, NQ International Pte Ltd, Singapore, mengatakan upaya pemberdayaan wanita membutuhkan dukungan dari pria untuk tidak memandang sebelah mata dalam hal profesionalisme.
           
"Jika memang wanita mampu memimpin, mengapa tidak diberi ruang bahkan dalam  boardroom. Mungkin itu bisa dimulai dengan menghilangkan kata chairman dan menggantinya dengan chair person," jelas Noor. Dari hal kecil ini secara perlahan ruang gerak wanita lebih luas lagi.

Selain itu, peran ganda wanita sebagai ibu rumah tangga, istri dan wanita bekerja menuntut stamina yang selalu prima. Mahaswi Swajaya, Istri Duta Besar Indonesia untuk Singapura menyarankan agar wanita tak boleh absen memperhatikan kesehatan diri.
 
"Hidup sehat, olahraga, dan berpikir positif penting untuk menunjang performa agar bisa beraktivitas dengan baik. Jika tubuh dan jiwa sehat, maka kita bisa menolong orang lain dan mengubah dunia ke arah yang lebih baik,” ucap Mahaswi yang aktif melakukan zumba dan jogging.

Menimpali tantangan dari multifungsi peran yang disandang wanita ini, Adelyn Poh, Co-Founder, CARE Singapore mendorong wanita untuk tidak takut bersuara jika ada masalah. Sayangnya kesadaran untuk bersikap terbuka itu justru kadang belum muncul. Alhasil, masalah yang dipendam menimbulkan stres dan depresi.

“Dengan berbagi cerita maka orang lain akan bisa membantu Anda mencarikan solusi. Wanita juga punya hak untuk memiliki ‘me time’. Sejenak, Anda bisa ‘melupakan’ peran kita yang terkadang memang berat dan bisa ‘mengisi ulang’ tenaga kembali,” jelas Adelyn. (f)

Baca juga:
5 Inspirasi dari Wanita Sukses di Industri IPTEK
Simak laporan femina dari Perayaan Hari Kartini 2017 lainnya di topik #SuaraAndaBerharga

dan #Kartini
 


Topic

#SuaraAndaBerharga, #Kartini

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?