Foto: NJL
“Mereka ini adalah wanita-wanita muda dan sebagian lainnya adalah seorang ibu. Beberapa bahkan melahirkan di dalam penjara tanpa bantuan medis yang memadai,” ungkap Evy Harjono Amir Syamsuddin, Ketua Yayasan Second Chance, yang membekali para napi wanita dengan kemampuan jahit, membatik, sulam, handycraft, dan banyak lagi. “Dukungan perusahaan swasta, misalnya melalui program CSR, sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas produk karya para napi hingga bisa berkualitas ekspor,” ungkap Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dalam sambutannya. (f)
Baca juga:
Wanita Bisa Jadi Pemimpin!
International Women’s Day: Mencapai Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Women’s March, Perjuangan Wanita Lewat Kata-kata