“Indonesia masih sangat kekurangan tenaga ahli di bidang programming, di sisi lain banyak wanita berpendidikan tinggi tinggal di rumah karena harus mengurus rumah tangga. Pemikiran ini menggugah Bekraf dan dan Izak Jenie, pebisnis IT untuk merancang Coding Mum. Apalagi Aplikasi dan game adalah salah satu prioritas Bekraf,” ujar Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Coding Mum adalah program pendidikan dan pelatihan bahasa pemrograman di bidang teknologi informasi untuk menghasilkan tenaga kerja programmer paruh waktu bagi ibu rumah tangga.
Uji coba telah dilakukan sejak awal tahun ini, bertempat di Co-Working Space 7-Eleven, Lantai 2, Jl. KH Agus Salim 32B, Jakarta. Dianggap berhasil, Rabu, 24/2, program ini diresmikan oleh Triawan Munaf dan akan segera dilakukan juga di kota lain, seperti Bogor, Bandung Surabaya, Malang, dan Makasar. Materi pelatihan diberikan dalam bentuk coaching dan dirancang sedemikian rupa oleh beberapa institusi pendidikan, antara lain Clevio Coder Camp, Dilo Mikti, dan ProCode CG, sehingga mudah dipahami oleh para ibu yang tidak memiliki latar belakang teknik informatika dan komputer sekalipun. Bagi para ibu yang tertarik untuk ikut, bisa langsung menghubungi administratornya di nomor 081321314183.
Program ini memang dibatasi hanya bagi ibu rumah tangga, sehingga waktu belajarnya pun dibuat antara jam 8-11, selama 15 kali pertemuan. Lulusan Coding Mum nantinya bisa bekerja sebagai programmer dari rumah, baik di perusahaan e-commerce maupun membuat bisnis online sendiri. “Kami lebih suka menyebutnya sebagai gerakan. Mudah-mudahan nantinya perusahaan lain akan tergerak untuk melakukan hal serupa,”ujar Izak Jenie, dari Sevelin. “Diharapkan para lulusannya bisa mandiri tanpa harus meninggalkan rumah. Para mum itu juga bisa jadi model bagi anak-anak perempuan mereka untuk tertarik menekuni dunia coding,” tukas Triawan.
