Trending Topic
Lakukan 8 Hal Ini, Bila Anda Sedang Kena Bully di Media Sosial

10 Aug 2017


Foto: Pixabay
 
Bullying di media sosial saat ini sudah seperti makanan sehari-hari.
 
“Pada dasarnya, manusia memiliki sifat dasar agresif, perilaku menyerang atau menjatuhkan orang lain untuk meninggikan harga diri atau emmeprtahankan esksitensinya,” ujar psikolog dari Universitas Surabaya, Listyo Yuwanto.
 
Hal ini diperkuat oleh sifat media sosial yang bisa anonim membuat seseorang mudah menghujat orang lain karena merasa tidak ada tanggung jawab.
 
Berikut ini tip dari Listyo bila Anda kena bully di media sosial.
 
1/  Sadari bahwa semua pernyataan kita di media sosial, meskipun netral dapat direspons berbeda oleh orang lain. Sadari juga bahwa hal tersebut merupakan konsekuensi dari media sosial. Dengan eksadaran ini, maka kita lebih siap kalau tiba-tiba kita di-bully orang, baik secara mental atau fisik.
 
2/ Berhati-hati dalam melakukan klarifikasi atau respons terhadap bentuk bullying di media sosial. Tujuan klarifikasi atau respons memang bertujuan untuk memperjelas maksud atau pernyataan kita sebelumnya di media sosial yang menjadi sumber perilaku bully, tetapi di media sosial kita tidak mengetahui secara pasti siapa lawan bicara kita.
 
Bisa-bisa, masalah akan makin bertambah panjang dan tidak terselesaikan. Jadi, kalau klarifikasi sudah kita sampaikan dan bullying tidak berhenti, maka jangan teruskan respons itu.
 
3/  Mencari dukungan sosial karena dukungan sosial dapat membantu kita untuk bertahan dalam kondisi tertekan akibat perilaku bully. Bisa dengan curhat, mencari informasi yang harus dilakukan dan bentuk dukungan sosial lainnya.
 
4/ Peka terhadap perubahan diri dampak dari bullying, apabila diri kita sudah merasa ada perubahan yang ke arah negatif baik secara fisik, sosial, ataupun psikologis, kita harus segera mencari bantuan ke dokter ataupun psikolog atau konselor, atau pemuka agama ataupun orang-orang yang dipercaya dan sesuai keahliannya.
 
 Misalnya ketika kita menyadari sudah mulai sulit tidur, sakit kepala, sakit perut, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, mulai ada pikiran bunuh diri,  tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain, dan tanda-tanda kesehatan yang lainnya yang mulai terganggu
 
5/ Untuk mengurangi perundungan (bully) dari orang yang tidak dikenal secara nyata di kehidupan sehari-hari, maka bisa mengubah setting media sosial kita hanya dapat berinteraksi dengan orang-orang yang dikenal terutama orang-orang yang dikenal baik.
 
6/ Buat koneksi secara privat, hal ini juga dapat mengurangi bullying melebar ke teman-teman atau keluarga atau orang yang kita kenal. Karena bullying di media sosial tidak melihat sasaran pada orang tertentu, tetapi semua orang yang terkait dengan korban dapat menjadi sasaran
 
7/ Tutup atau nonaktifkan media sosial kita apabila kita sudah tidak sanggup membaca atau melihatnya. Umumnya sebelum ditutup atau dinonaktifkan, untuk mengurangi keinginan mengakses secara otomatis kita dapat mengurangi notifikasinya sehingga akses menjadi terbatas.
 
8/ Apabila secara terus menerus dilakukan bullying dan sudah tidak kuat lagi karena yang dilakukan sudah sangat berlebihan, terutama di luar konteks dan menyerang yang tidak terkait masalah, maka dapat dilaporkan pada pihak yang berwenang dengan dasar hukum yang jelas, terutama UU ITE. (f)
 
Baca juga:
Video Bullying Mahasiswa Autis, Bentuk Ketidaksiapan Lingkungan Menerima Anak Berkebutuhan Khusus
3 Trik Atasi Bullying
Kenali Bullying Sebelum Terlambat!
 


Topic

#Bullying, #Cyberbullying, #Gadget

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?