Trending Topic
Korban Gempa dan Tsunami Palu Terus Bertambah, Bantuan Tim Medis dari Darat, Laut, dan Udara Telah Diterjunkan

30 Sep 2018

Kondisi pantai di Kota Palu pascatsunami./Foto: Dok. @Sutopo_PN

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Korban meninggal akibat gempa dan tsunami yang menghantam Sulawesi dapat menembus angka ribuan, seperti yang dikutip dari The Guardian.com

BMKG melaporkan bahwa hingga hari ini, Minggu (30/9) telah terjadi 170 gempa susulan yang mengikuti gempa bermagnitudo 7.4 diikuti tsunami yang mengguncang Donggala pada Jumat (28/9). Kondisi kota Palu dan Donggala gelap gulita di malam hari karena listrik masih padam dan BBM semakin langka.

Hingga Sabtu (29/9) malam Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban tewas menapai 420 orang. Jumlah ini belum menghitung korban yang mungkin berjatuhan di Kabupaten Donggala dan Sigi yang komunikasinya masih terputus.

Kota Palu ada rumah bagi 350.000 penduduk, sementara angka penduduk di Donggala berkisar di angka 300.000 jiwa. BNPB mengatakan bahwa sebanyak 17.000 warga di daerah yang terdampak telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho pagi ini, pukul 09:31, melalui akun Twitter pribadinya @Sutopo_PN mengabarkan bahwa “Evakuasi korban tertimbun gempa di Hotel Roa-Roa Koa Palu terus dilakukan Tim SAR Gabungan dikoordinir Basarnas. DIperkirakan terdapat 50 orang di bahwa reruntuhan bangunan. Alat berat diperlukan untuk evakuasi.”

PB IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah mengerahkan tim medis dari Darat, Laut, dan Udara untuk Penanganan Bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, ungkap Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, melalu rilis resminya Sabtu (29/9).

Berdasarkan informasi melalui tim IDI dari Palu, tidak hanya jalur komunikasi dan listrik yang terputus, namun rumah sakit di Palu lumpuh total sehingga mengakibatkan para dokter dan tenaga medis kesulitan melakukan penanganan medis segera.

Dokter Moh. Adib Khumaidi mengatakan bahwa per Sabtu (29/09) tim Batalyon Kesehatan (yonkes) TNI bersama tim Aju (tim pendahuluan) dari Ikatan Dokter Indonesia cabang Makassar, Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin, dan tim Siaga Bencana Makassar akan segera melakukan Rapid Health Assessment (penilaian kesehatan cepat).

Rapid Health Assessment ini dibutuhkan untuk mendapat kebutuan medis dan melakukan penanganan medis sesegera mungkin terhadap masyarakat Palu dan sekitarnya yang terdampak gempa bumi dan tsunami.

Keberangkatan tim Aju yang dipimpin oleh Prof. Dr. Idrus Patorosi, SpOT dan Dr. M. Sakti SpOT akan dilakukan via udara melalui Mamuju dan dilanjutkan via darat ke Palu dengan bantuan sarana transportasi dari TNI.

“Selain melalui udara, IDI juga telah menyiagakan tim dokter dari Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara dan sekitar wilayah Sulawesi Tenggara jalur darat. Sementara itu, RS Kapal Terapung Ksatria Airlangga yang dikomandani oleh dr Agus Hariyanto, SpB dan dr Christiyogo, SpAn sedang menempuh jalur laut dari wilayah Banda Naira menuju Donggala. RS Terapung Ksatria Airlangga juga menyiapkan fasilitas kamar operasi darurat serta membawa bantuan medis,” papar dr. Moh. Adib Khumaidi. (f)



 


Topic

#GempaPalu, #Tsunami

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?