Trending Topic
Isi Pidato Imamatul Maisaroh, Penyintas Perdagangan Manusia di Konvensi Partai Demokrat Amerika Serikat

28 Jul 2016


Foto: C-Span.org


Wanita asal Desa Kanigoro, Dusun Krajan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Imamatul Maisaroh (33) ramai menjadi perbincangan di media sosial setelah ia tampil berpidato di hadapan Anggota Partai Demokrat Amerika Serikat, 26 Juli 2016, WIB.

Siapakah gerangan Ima? Penyintas perdagangan manusia yang kini bekerja untuk CAST, Coalition to Abolish Slavery & Trafficking. “Saya tumbuh besar di pelosok desa kecil yang miskin di Indonesia. Ketika saya berusia 17 tahun, saya dibawa pergi ke Los Angeles dan dijanjikan pekerjaan sebagai pengasuh anak. Tapi kenyataannya, saya dijadikan pekerja domestik (PRT) dan kerap mendapat kekerasan. Setelah akhirnya saya punya keberanian untuk melarikan diri dari trafficker saya, saya menemukan tempat yang disebut rumah di organisasi CAST,” ungkapnya, dalam pidatonya.

Menurutnya, sebelum perdagangan manusia menarik perhatian kita. Sebelum ada hukum yang mencegah adanya perdagangan manusia. "Bahkan sebelum saya melarikan diri dari bekas majikan saya, Hillary Clinton berhasil mengakhiri perbudakan modern,’’ kata  wanita jebolan kelas I SMA Khoirudin, Gondanglegi, Malang, yang malam itu tampil mengenakan kacamata berbingkai merah. 

“Perdagangan manusia tidak hanya terjadi di luar negeri, tapi terjadi juga di pekarangan kita. Setiap hari, saya mendengar cerita yang serupa dengan pengalaman saya. Tapi, saya masih punya harapan. Kesadaran akan dampak perdagangan manusia semakin meningkat, baik itu di dalam komunitas maupun di sektor swasta. Dan ini semakin mengukuhkan komitmen untuk mencari solusi guna memastikan bahwa generasi penyintas yang sekarang adalah generasi yang terakhir yang menjadi korban,” tutur wanita yang menjadi salah seorang founder lembaga Mentari, bersama dengan rekannya sesama penyintas perdagangan manusia, Shandra Woworuntu.

Ia pun mengutarakan perasaannya usai berpidato dalam kesempatan tersebut? “Capek, deg-degan bicara di depan ribuan orang. Deg-degan tapi juga senang sekali mendapat kesempatan berbicara di depan audiensi Konvensi Partai Demokrat,” tuturnya, dalam video Facebook Live Wawancara dengan VOA Indonesia.
Ima bercerita, untuk pidato selama 2 menit tersebut, persiapannya tidak gampang. Pagi hari, ia harus latihan gladi resik hingga 3 kali. Belum lagi, sebelum tampil, ia harus berada di ruang rias selama 2  jam.  

Bagaimana proses hingga Ima diundang sebagai pembicara dalam momen politik yang sangat penting di Amerika Serikat tersebut? “Seminggu sebelumnya saya mendapat e-mail dari orang yang dulunya pernah menjabat sebagai Ambassador at Large in Department of State Human Trafficking, semasa Hillary masih menjadi Menteri Luar Negeri. Saya juga diminta untuk tidak membocorkannya ke manapun. Setelah lewat hari Sabtu lalu dan dinyatakan confirmed, baru saya sebarkan kabar baik ini,” tuturnya.

Inilah isi lengkap pidato Ima di Konvensi Partai Demokrat.

"Thank you, senators, for your work and your words. Never in my wildest dreams would I have imagined I would share a space with so many leaders and visionaries. I grew up in a poor village in indonesia. When I was 17 years old, I was brought to Los Angeles with the promise of a job as a nanny. Instead, I spent the next three years in domestic servitude teeing up used. -- abuse. When I finally had the courage to escape my traffickers, I found a home at the coalition to abolish slavery and trafficking.

After I got the support I needed, I found the strength to organize survivors from across the country. Before human trafficking began to capture our attention, before there were laws to identify and protect victims, even before I escaped my traffickers, Hillary Clinton was fighting to end slavery.

Throughout her career, Hillary kept up the fight. Human trafficking is not just happening overseas, it is happening right here in our backyard. Every day, I hear stories just like my own. Still, I have hope. There is a growing awareness about the impact of human trafficking that is growing the strength of survivors in our communities and businesses. And this growing commitment to finding a solution to make sure this generation of survivors will be the last.

I have hope, especially that hillary clinton is becoming president, as a survivor and an advocate, I have hope that we can end human trafficking. thank you."
(f)
 


Topic

#WanitaHebat

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?