Trending Topic
Hindari Insiden Kaki Berdarah Remaja Australia Karena Digigit Kutu Laut, Waspadai 5 Hewan Laut yang Bisa Membahayakan Manusia

10 Aug 2017


Foto: Fotosearch

Insiden yang menimpa seorang remaja pria di Australia, Sam Kanizay (16)  mungkin bisa mengingatkan kita untuk selalu waspada di mana pun berada, terutama saat berada di pantai.

Akhir pekan lalu, kabar Sam mengejutkan publik setelah fotonya berada di rumah sakit dengan kedua kaki (pada bagian sekitar tumitnya) bersimbah darah. Mirip sebuah adegan di film-film horror. Meski demikian, Sam tidak mengalami cedera serius atau gangguan yang berbahaya bagi kesehatannya.

Dilansir dari Telegraph.co.uk, diduga Sam digigit oleh sekumpulan kutu laut pemakan daging. Kala itu, Sabtu (5/8), Sam pergi ke pantai Dendy Street, Brighton, Melbourne, dan merendam kakinya di air laut untuk meredakan rasa perih dari luka setelah bermain sepak bola. Setelah 30 menit, Sam pun beranjak pulang karena merasa sudah kedinginan.

Saat melangkah, Sam menduga kakinya ditutupi pasir. Karena itu, dia menggoyang-goyangkan kakinya dulu untuk menghilangkan ‘pasir’ tersebut. Namun, begitu melangkah, Sam melihat kedua kaki di sekitar tumitnya sudah dipenuhi darah segar. Sam mengaku kakinya terasa seperti sedang ditusuk-tusuk jarum kecil atau digigit-gigit oleh makhluk kecil.

Meski begitu, menurut ayahnya, Jarrod Kanizay, Sam tampak tetap tenang. Apalagi, menurut Sam, darah sudah berhenti mengalir. Namun, ternyata, darah tetap sulit dihilangkan karena tetap keluar. Sam pun dibawa ke rumah sakit, tapi tetap ditemukan luka atau efek yang serius.

Jarrod pun penasaran dengan penyebab berdarahnya kaki Sam hingga dia mencoba menangkap kutu-kutu laut tersebut. Minggu malam, dengan pancingan berupa daging mentah, dia menangkap kawanan kutu laut itu dan memvideokan ketika para kutu-kutu tersebut menyantap daging tadi.
 
Sebetulnya makhluk apa yang menyerang Sam?
Ahli biologi kelautan dari Monash University, Richard Reina, setuju jika penyerang Sam adalah kutu laut. Kemungkinan, menurut Richard, kutu-kutu tadi ada di tepi pantai karena terbawa embusan angin yang sangat kuat.

Sementara itu, ahli kelautan lainnya, Michael Brown, berpendapat hewan-hewan tadi adalah larva ubur-ubur. Direktur Eksekutif Dolphin Research Institute, Jeff Weir, berpendapat kemungkinan hewan tersebut adalah amphipod dari spesies udang-udangan, yang ukurannya sangat kecil.

Dugaan penyerang Sam adalah amphipod juga dikemukakan ahli biologi kelautan dari Museum Victoria, Genefor Walker-Smith, Thomas Cribb dari University of Queensland, dan Alistair Poore dari University of New South Wales.

Namun, semua pakar sepakat bahwa insiden ini jarang sekali terjadi dan tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan. Amphipod jarang menyerang manusia karena mereka lebih banyak mengonsumsi ikan dan hewan laut mati lainnya.

Tanpa amphipod, laut akan penuh dengan bangkai hewan-hewan laut, tuh. Kemungkinan amphipod menyerang Sam karena Sam tidak bergerak selama 30 menit. Sehingga amphipod mengira kaki Sam adalah bangkai hewan, apalagi kaki Sam sedang terluka.

Meski demikian, tentu kita tetap harus berhati-hati ketika berada di pantai. Beberapa penghuninya bisa membahayakan bagi manusia, seperti lima makhluk berikut ini.

1. Ubur-ubur
Sengatannya bisa menyakitkan hingga menyebabkan kematian. Ubur-ubur terdiri hingga ribuan jenis, dari yang besarnya hanya 1 mm hingga ukuran raksasa dengan panjang tentakel hingga 100 kaki. Mereka melindungi diri dengan menyengat.

Cara menghindari:
Selalu waspada dengan kehadiran ubur-ubur. Terutama, saat berada di pantai, hindari kontak dengan ubur-ubur berwarna cantik dan berbentuk seperti balon. Bisa saja ubur-ubur tersebut adalah kumpulan organisme yang disebut Kapal Selam Portugis.  Serta, jangan buang air di ubur-ubur. Jika tersengat, bilas bagian tersengat dengan air laut.

2. Lalat pasir
Ukurannya 1/3 lebih kecil dari nyamuk, namun ketika menggigit lalat pasir menghisap darah, meninggalkan bekas yang menyakitkan, gatal, kadang-kadang menyebarkan parasit dan penyakit. Lalat pasir banyak keluar ketika senja hingga fajar.

Cara hindari:
Selalu usahakan pakai pakaian yang tertutup, terutama jika lokasinya diketahui memiliki sejumlah lalat pasir. Gunakan juga krim antiserangga yang mengandung zat permethrin. Jika tergigit, langsung cuci atau basuh area yang tergigit. Kompres dengan es untuk mengurangi sakit dan bengkak, dan jangan menggaruknya.

3. Bulu babi
Duri-duri di tubuhnya bisa melukai dan menyebabkan rasa perih seperti terbakar.  Karena itu, hati-hati ketika berada di perairan dangkal tepi pantai.

Cara hindari:
Jika tersengat, langsung cabut duri yang besar. Duri yang kecil bisa disingkirkan dengan pisau cukur. Lalu, rendam kaki pada air hangat yang diberi garam Epsom untuk menghilangkan duri-duri yang tersisa. Jika diperlukan, mungkin Anda memerlukan pengobatan lanjutan.

4. Karang Koral
Meski terlihat diam, karang koral sebenarnya hidup. Beberapa memiliki rangka yang tajam, dilengkapi  nematosis (sel-sel yang menyengat).

Cara hindari: Hindari menyentuh koral ketika berenang. Jika tidak sengaja menggores badan Anda, akan terasa seperti pedih terbakar. Sel penyengat yang menempel di kulit harus disingkirkan dan segera periksakan ke dokter.

5. Kutu pasir
Orang sering kali tertukar antara lalat dan kutu pasir. Kutu pasir adalah keluarga crustacea (udang-udangan) Tapi, kutu pasir ini tidak menyerang manusia.

Cara hindari: Meski tidak membahayakan manusia, sebaiknya, selalu gunakan alas kaki saat di pantai. Hati-hati dengan kutu Chigoe yang ada di beberapa wilayah karena, berbeda dengan kutu pasir, kutu Chigoe sangat membahayakan.

Dan, yang paling penting, diserang atau digigit hewan apa pun, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. (f)
 


Topic

#kutulaut, #liburan , #travel

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?