Trending Topic
Box Office Sebagai Patokan Sukses Film

30 Aug 2016


Foto: Fotosearch

 
Sejak kelahirannya, yaitu tahun 1890-an, film telah dilirik sebagai komoditas. Melihat publik tidak keberatan berbondong-bondong datang dan membayar untuk masuk ke teater, para memilik modal tertarik menginvestasikan sejumlah uang untuk membuat film. Harapannya, mereka bisa meraup keuntungan dari penjualan tiket.
 
Ukur keberhasilan
Laris atau tidaknya penjualan tiket pertunjukan film di bioskop-bioskop ini lambat laun disebut sebagai box office oleh pelaku industri film Hollywood. Tidak jelas siapa dan kapan yang menciptakan, namun sejak awal abad ke-20, industri film telah menggunakan istilah tersebut untuk mengukur kesuksesan sebuah film di pasaran. Film disebut sukses secara box office bila pendapatan dalam satu minggu lebih tinggi di antara film yang tayang di bioskop saat itu. Rata-rata, produser, dan distributor film mendapatkan lebih dari setengah penghasilan penjualan tiket oleh pihak bioskop. Pembagian ini berbeda-beda berdasarkan waktu tayang film—persentase terbesar pada minggu pertama penayangan.
 
Hasil weekend
Pengumuman box office di AS dibagi menjadi dua, domestik bagi negara AS dan Kanada, serta asing (foreign) untuk negara-negara lain. Data box office diumumkan secara mingguan, dilihat dari pendapatan film mulai hari Jumat hingga Kamis minggu selanjutnya. Mengapa Jumat? Sebagian besar film-film Hollywood dirilis pada hari Jumat (weekend). Selain pengukur keberhasilan sebuah film oleh produser, penonton film juga tertarik mengikuti perkembangan angka box office. Antusiasme ini yang munculkan sejumlah situs web sebagai pelapor rutin angka box office pada publik. Contohnya, Box Office Mojo (www.boxofficemojo.com), Box Office Magazine (www.boxoffice.com), atau Exhibitor Relations (penyuplai data box office situs IMDB, www.ercboxoffice.com).
 
Istilah Dari Zaman Shakespeare
Box office sendiri awalnya merupakan sebutan bagi tempat pejualan tiket masuk sebuah pertunjukan di Amerika Serikat sejak tahun 1780-an. Letaknya di depan sebelum masuk gedung pertunjukan. Biasanya berbentuk ruang kecil bundar menempel pada bangunan utama. Keberadaan box office ini sebenarnya telah ada sejak abad ke-16 sebagai tempat mengumpulkan tarif pertunjukan teater berbentuk kotak-kotak (box) yang diedarkan di antara penonton. Kotak-kotak tersebut dikumpulkan di sebuah ruang (office), karena itu disebut box office.(f)


Topic

#boxoffice

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?