Trending Topic
Ajang Kritik Politik Hingga Minim Representasi Wanita di Grammy 2018

29 Jan 2018


Dok. Christopher Polk (The Guardian)


Ajang penghargaan musik paling bergengsi di dunia, Grammy 2018 ke-60, sukses dihelat pada Minggu, 28 Januari di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat. Ini adalah pertama kalinya setelah tahun 2003, Grammy diadakan di luar ‘markas besarnya’ di Los Angeles.
 
Acara ini pun berjalan begitu menarik. Beberapa musisi yang kesempatan untuk tampil di depan panggung, memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan kritik politik mereka lewat lagu. Seperti yang dilakukan oleh Kendric Lamar ketika tampil membawakan lagu XXX, dengan lirik yang sarat kritik politik.
 
Dalam penampilannya, rapper yang juga terkenal sebagai aktivis hak asasi dan pendukung kelompok marginal, mengikutsertakan penari latar yang mengenakan busana tentara. Ini adalah bentuk sindiran keras terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kerap melakukan gencatan militer terhadap sejumlah negara.
 
Tak mau ketinggalan, Kesha ditemani oleh belasan penyanyi wanita seperti Camilla Cabello, Cyndi Lauper, hingga Andra Day yang menyanyikan lagu Praying. Lagu dengan lirik emosional ini adalah bentuk dukungan terhadap gerakan #MeToo dan #TimesUp yang sebelumnya ramai di ajang penghargaan Golden Globe 2018. Pasalnya, Kesha sendiri pernah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh produsernya, Dr. Luke.
 
“Setelah apa yang kalian lakukan, saya berterima kasih karena telah membuat saya kuat. Terima kasih kepada Recording Acad, para wanita di atas panggung malam ini dan semua orang yang telah mendukung saya selama ini ,” tutur Kesha dalam unggahannya di media sosial Twitter.
 
Kendati Grammy menjadi media yang banyak digunakan musisi untuk menyampaikan pesan kritik politik, kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita, sayangnya ajang ini justru mencapai titik terendah dari segi representasi wanita.
 
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Dr. Stacy L. Smith dari USC Annenberg Inclusion Initiative, tahun lalu saja hanya ada 16.8 persen dari lagu populer di berbagai negara yang dinyanyikan oleh penyanyi wanita. Lebih lanjut, menurut Dr. Stacy, dalam lima tahun terakhir musisi wanita hanya mendapatkan 10 persen nominasi dalam ajang Grammy, dan 90 persennya adalah para pria.
 
“Dan tahun 2018 ini adalah tahun terburuk untuk nominasi para musisi wanita dengan persentase terendah,” ujar Dr. Stacy merangkum hasil penelitiannya. (f)


Baca Juga :
Golden Globe Awards Ke-75 Berubah Menghitam untuk Mendukung Gerakan #TimesUp
300 Aktris Hollywood Bersatu Melawan Pelecehan Seksual Melalui Gerakan #TimesUp
Dukungan untuk Kesha


Topic

#grammy

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?