Trending Topic
6 Fakta Autisme yang Wajib Diketahui Orangtua

3 Apr 2017


Foto: Fotosearch


Memperingati World Autism Awareness Day yang jatuh pada tanggal 2 April, femina mengumpulkan enam fakta tentang autisme yang sampai hari ini belum ditemukan cara untuk mengurangi gangguan atau gejala pada penderitanya.

1/ Menurut Autism.org.uk, autisme tidak hanya memengaruhi masa kanak-kanak karena anak autistik akan menjadi autistik dewasa. Autisme memang belum bisa ditangani 100%, tapi dukungan yang tepat dan di waktu yang tepat akan membuat perbedaan.

2/ Tahun ini semakin banyak anak akan didiagnosis menyandang autisme dibanding AIDS, diabetes, dan kanker—bahkan jika ketiganya digabungkan. Menurut Talk About Curing Autism, austime dianggap gangguan perkembangan yang paling cepat bertambah di Amerika Serikat. Jika di tahun 1999 perbandingannya 1 dari 500, sejak tahun 2010 menjadi 1:68!

3/ Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada 15 gejala yang bisa ditemukan pada anak-anak atau dewasa yang menyandang Autism spectrum disorder (ASD) atau gangguan spektrum autisme:
a. Tidak tertarik menunjuk suatu objek, misalnya ketika pesawat terbang lewat di udara dia tidak akan menunjuk benda tersebut.
b. Tidak melihat objek yang ditunjukkan oleh orang lain.
c. Sulit menjalin relasi—bahkan tidak tertarik—dengan orang lain.
d. Menghindari kontak mata dan memilih untuk menyendiri.
e. Sulit memahami perasaan orang lain atau membicarakan perasaannya sendiri.
f. Lebih nyaman tanpa kontak fisik, seperti digandeng atau dipeluk, tapi sesekali mau dipeluk atas keinginannya sendiri.
g. Terlihat kurang memerhatikan orang yang berbicara kepadanya, tapi merespons suara lainnya.
h. Tertarik melihat orang lain, tapi tidak tahu cara berbicara, bermain, atau menjalin relasi dengan orang tersebut.
i. Mengulangi kata atau kalimat tertentu yang pernah didengarnya.
j. Kesulitan mengekspresikan kebutuhannya menggunakan kata-kata atau gerakan.
k. Tidak pernah bermain ‘pura-pura’, misalnya menyuapi boneka atau menjadi pemadam kebakaran.
l. Melakukan aktivitas secara berulang-ulang.
m. Kesulitan beradaptasi ketika terjadi perubahan rutinitas.
n. Punya reaksi berbeda terhadap sesuatu, mulai dari aroma, tampilan, suara, atau yang dirasakan.
o. Kehilangan kemampuan yang pernah dimiliki sebelumnya, misalnya dulu senang menggunakan kata ‘kuning’ pada suatu hari bisa tiba-tiba berhenti menggunakan kata tersebut.

4/ 1 dari 68 anak bisa menyandang autisme dan perbandingannya adalah 1 dari 42 anak laki-laki. Yap, anak laki-laki lima kali lebih rentan menyandang autisme dibanding anak perempuan.

5/ Tujuan terapi bagi penyandang autisme, seperti yang diberikan Yayasan Baik adalah agar anak memiliki kemampuan bahasa dan komunikasi, mengembangkan kemampuan adaptive, kemandirian dan sosialisasi, serta mengurangi perilaku negatif, seperti agresi, hiperaktif dan masalah atensi, menyakiti diri sendiri, maupun tantrum.


 
6/ Tahun ini Yayasan Autisma Indonesia (YAI) kembali mendukung momentum tahunan “Light It Up Blue” sebagai Kampanye Peduli Autisme yang juga dilakukan serentak di seluruh penjuru dunia. Pada kampanye ini ikon kota di berbagai belahan dunia disorot menggunakan lampu biru pada tanggal 2 April—dan biasanya berlangsung sepanjangan bulan April. Dengan dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Monumen Nasional (Monas) kembali menjadi pusat kampanye Light It Up Blue di Indonesia, diikuti oleh Tugu Kujang di Bogor yang bermandikan cahaya biru. Semoga kota-kota lain menyusul, ya! (f)


Baca juga:
Bandara Soekarno Hatta Ramah Autis
Autistik Bukan Penyakit
World Autism Awareness Day


Topic

#autisme

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?