Trending Topic
5 Cara Masyarakat Menyambut Tahun Baru Islam

10 Sep 2018

Foto: Shutterstock
 
Jangan lupa besok Selasa (11/9/2018) adalah hari libur nasional untuk merayakan tahun baru Islam 1440 Hijriah. Tahun baru Islam dihitung dari kepindahan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622M. Masyarakat Jawa menyebut 1 muharram, hari pertama kalender hijriah sebagai satu sura/suro.

1/ Bubur Sura

Di tanah Jawa, padi dianggap sebagai salah satu unsur mulia dalam kehidupan. “Ini lekat dengan kepercayaan mereka akan Dewi Sri (Dewi padi) yang melambangkan kemakmuran,” urai J.J. Rizal. Itulah yang membuat sajian bubur cukup populer sebagai menu seremonial adat. Khusus menyambut satu suro masyarakat Jawa memiliki tradisi memakan bubur sura atau disebut juga bubur suran.

Ciri khasnya adalah bubur bersantan, berlauk opor dan sambal goreng hati. Pada umat muslim Jawa Timur, selepas tanggal 10 Suro, berbagi bubur suro, bentuk syukur atas keselamatan dari Tuhan. Tradisi ini berangkat dari selamatnya Nabi Nuh AS setelah berlayar dari banjir bandang. 

2/ Mencuci Benda Keramat

Malam 1 muharram dianggap masyarakat Jawa sebagai malam yang keramat dan mengandung energi magis yang tepat untuk membersihkan benda-benda yang dianggap keramat, seperti keris dan tombak. Karena acara ini dilakukan oleh keraton-keraton di Jawa, maka pada masa ini biasanya masyarakat dilarang untuk mengadakan acara pernikahan, yang dapat mengalihkan perhatian dari keraton.

3/ Keliling Benteng Sambil Introspeksi
 
Dimulai dari tengah malam, abdi dalam keraton Yogyakarta akan mulai berkeliling benteng keraton. Selama perjalanan sepanjang lima kilometer mereka akan melakukan introspeksi diri dalam diam, dan tidak boleh makan, minum, atau merokok. Tradisi ini dimaksudkan untuk merenungkan kembali segala perbuatan di tahun sebelumnya dan menyambut tahun baru dengan hati yang bersih dan niat baik.

4/ Festival Tabot
 
Di Bengkulu setiap tanggal 1 sampai 10 Muharram diadakan acara untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad SAW. Tabot atau tabut berarti peti. Diperkirakan tradisi ini dibawa oleh para pekerja asal Bengali, India yang datang ke Bengkulu untuk membangun benteng Inggris pada tahun1700an. Namun kini tradisi ini lebih mengarah pada festival budaya dan masuk dalam agenda resmi wisata Bengkulu.
 
Tahun ini festival berlangsung dari tanggal 10  hingga 20 September 2018. Wisatawan dapat melihat kreasi aneka tabot yang diperlombakan. Ukuran tabot yang terbuat dari kayu dan dihias seindah mungkin juga beragam.

5/ Puasa dan Sedekah

Untuk menyambut tahun baru, salah satu yang dianjurkan adalah melakukan puasa sunnah pada hari ke 9 dan 10 muharram dan memperbanyak ibadah dengan sedekah. Ini merupakan wujud syukur atas berkah dan doa kepada yang Maha Kuasa. (f)

Baca Juga:

Ini Pentingnya Akses Informasi Politik Menurut Accenture Indonesia
Energy of Asia Terasa Dalam Closing Ceremony Asian Games 2018
 


Topic

#tahunbaruislam, #festival, #tradisi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?