Travel
Mengenal Lebih Dalam Suku Kyrgyz di Kyrgyztan

9 Dec 2018

Bangsa Kyrgyz di Kyrgyzstan dikenal ramah dan tulus. Terlebih pariwisata masih merupakan hal yang baru berkembang di negeri ini. Anda akan mendapatkan senyuman dan penerimaan yang hangat ketika bertandang ke sana.

Meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam (Sunni), gaya hidup masyarakat di sana lebih banyak dipengaruhi gaya hidup Barat. Bangsa Kyrgyz tidaklah konservatif. Banyak dari mereka yang mengonsumsi alkohol dan di pelosok atau kota-kota kecil tidak banyak terdapat masjid.

Beberapa masjid yang bisa Anda temui antara lain di Kota Bishkek (Borborduk Mechit), Karakol (Dungan Mosque), dan Tokmok (Tokmok Mosque). Namun, sejak negeri ini lepas dari kekuasaan Rusia, pertumbuhan Islam kian menggeliat. Data tahun 2015 menunjukkan, total sudah ada 2.000 masjid telah dibangun di seluruh negeri ini. Hal ini disebabkan pengaruh budaya nomadik yang tidak terlalu mementingkan agama dan cenderung mempraktikkan animisme.

Yang unik, kuliner di sana juga dipengaruhi oleh budaya nomadik yang kental. Umumnya teknik memasak dengan menggunakan teknik pengawetan. Daging menjadi bahan pangan terpenting bangsa nomadik. Sajian daging domba, daging sapi, dan berbagai produk olahan susu sangat mudah didapat di sana.

Tertarik? Simak tip dari Nurzhamal Kadyrkulova (Nura), pengelola agen perjalanan wisata dan pemilik www.tourismecentrala.com di sana:

1/ Gerbang masuk negeri indah ini adalah melalui ibu kotanya, Bishkek. Penerbangan langsung dari Jakarta yang bisa Anda pilih misalnya menggunakan Turkish Airlines dengan transit di Istanbul. Atau, jika bertolak lewat New Delhi, Anda bisa menggunakan Air Astana.
 
2/ Suhu di pegunungan bisa berubah secara fluktuatif. Bahkan, dalam satu hari bukan tidak mungkin cuaca bisa berubah 4 musim sekaligus! Pastikan Anda membawa pakaian penghangat tubuh dan juga payung untuk berjaga-jaga. Bulan Juni-September adalah waktu terbaik untuk berkunjung ke Kyrgyzstan Utara dan Maret-Oktober untuk wilayah Kyrgyzstan Selatan.
 
3/ Bawa cukup uang tunai. Anda bisa menggunakan pembayaran dengan kartu kredit hanya di kota besar saja. Masyarakat, terutama di pedesaan dan pegunungan, hanya bertransaksi dengan uang tunai. Sebagai acuan, untuk biaya akomodasi, mulai dari US$ 20 (Rp350.000) per hari. Jika ingin merasakan hidup dengan penduduk lokal, biaya akomodasi homestay bisa lebih murah lagi. Coba hubungi kantor Community Based Tourism yang tersebar di tiap kota untuk menemukan ketersediaan penginapan. Sedangkan untuk biaya makan, siapkan dana sebesar minimal US$ 2 (Rp35.000) untuk sekali makan.
 
4/ Jarak dari Kota Bishkek ke beberapa titik lokasi wisata cukup jauh. Selain ikut paket tur, Anda bisa menyewa mobil dan bahkan berbagi taksi dengan sesama traveler lain untuk menekan biaya transportasi antarkota.

5/ Di Osh Bazaar atau Ak Emir Bazaar, Anda bisa membeli kudapan khas Bishkek untuk oleh-oleh. Sedangkan untuk suvenir, Anda bisa membeli kerajinan tangan khas Kyrgyzstan di Maison du Voyageurs dan Iman, atau karpet tradisional Kyrgyzstan di Asahi Ecological Art and Handicrafts. (f)

Nurzhamal Kadyrkulova(Kontributor) 

Baca Juga:

Jalan-jalan Ke New Zealand Ala Pangeran Harry dan Meghan Markle
Berkunjung ke Rumah Charlie Chaplin di Switzerland
Fatimah Yang Dipuja Di Iran
 


Topic

#travel, #kyrgyzstan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?