Sebelum saya, Lenny, menjejakkan kaki di Belanda, melihat tulip atau kincir angin menjadi satu-satunya tujuan. Namun, setibanya di sana, saya tersadar bahwa Belanda tidak hanya memiliki alam yang memesona, tetapi juga menyimpan sejarah dan karya seni yang kaya. Geliat seni dan budaya terasa berdenyut di berbagai tempat, dari Amsterdam, Den Haag, hingga Utrecht. Selama di sana, saya berkesempatan mengunjungi beberapa tempat, salah satunya adalah Madurodam yang beralamat di George Maduroplein 1, 2584 RZ Den Haag. 

Bila tak punya banyak waktu untuk mengeksplorasi Belanda, Anda bisa ‘mengintip’ negeri ini di Madurodam. Bagi saya, tempat ini lebih mirip museum daripada taman. Di sini, Belanda tersaji dalam bentuk taman miniatur dengan skala perbandingan 1:25. Tiap bangunan dibuat semirip mungkin dengan bangunan aslinya. Meski ukurannya kecil, bangunan-bangunan yang dibuat handmade ini memiliki detail yang mengagumkan. Saya dan pengunjung lain bisa dengan mudah membayangkan bentuk aslinya.

Taman ini akan membuat Anda merasa seperti memasuki arena permainan monopoli raksasa. Saya menjadi salah satu pemain yang melewati tiap-tiap lokasi dan mendalami kejadian di tempat-tempat yang ada. Petualangan saya dimulai dari mempelajari sejarah Belanda melalui video interaktif di salah satu ruang demo khusus. Di ruang yang dibentuk seperti ruang makan ini, konon, Belanda dulu memutuskan untuk melawan penjajahan Spanyol dan merebut kebebasan yang mereka impikan.

Setelah melihat sejarah, saya pun berjalan-jalan di area lain. Beberapa bangunan dan landmark yang dapat saya kenali adalah Dom Tower di Utrecht, Erasmus Bridge di Rotterdam, dan beberapa kanal. Saya pun jadi penasaran untuk melihat ke tempat-tempat yang tidak sempat saya kunjungi selama di sini, seperti Red Light District dan Anne Frank House di Amsterdam. Tapi, saking mirip aslinya bangunan-bangunan di Madurodam, saya berasa telah mengunjungi tempat-tempat itu.

Jika Anda suka ber-selfie, cobalah berpose di antara bunga tulip yang ukurannya lebih tinggi dari manusia dan wooden clog jumbo. Ya, ternyata di sini ada beberapa hal yang tidak dibuat berukuran kecil. Untuk ‘mengintip’ Belanda, siapkan 16,50 euro (Rp237.000). (f)

Baca Juga: