Travel
Jalan-Jalan Yogyakarta: Mau Ketemu Bajingan yang Sebenarnya? Datanglah ke Rumah Kecebong

10 Jan 2018

Foto: FLW
 
Berdiri sejak tahun 2015, dari tangan seorang yang sudah melanglang buana, Hasan, yang memilih kembali ke Yogyakarta dan mengembangkan wisata agrikultur. Tidak sekadar menghadirkan tempat yang hijau= dan pekarangan rumah penuh pepohonan buah-buahan rimbun, ia juga menawarkan pengalaman merasakan kehidupan ala penduduk Desa Cebongan.

Omah Kecebong berlokasi di Dusun Sendari atau disebut dengan Cebongan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Tanah sawah dan jalanan aspal yang cukup sempit menjadi wilayah wisata Omah Kecebong. Di sini pengunjung juga bisa mengenakan busana khas Jawa. Ada kebaya lurik dan kain jarit untuk wanita, serta kemeja lurik dan kain plus belangkon untuk para pria. Umumnya, mereka yang datang ke Omah Kecebong, baik turis lokal maupun asing, senang menggunakan kostum Jawa ini untuk berfoto.

Yang menarik adalah kehadiran bajingan atau orang yang mengendarai kereta yang ditarik dua ekor sapi. Di Omah Kecebong, kita bisa berjalan-jalan keliling desa dengan mengenakan kostum Jawa sambil duduk di atas kereta yang ditarik sapi. Perjalanan selama kurang lebih 30 menit itu cukup menyenangkan sekaligus menegangkan. Berbeda dengan delman yang ditarik oleh kuda, kereta yang ditarik sapi ini berjalan lebih lambat dan terasa lebih berguncang.

Puas berkeliling desa, kita juga bisa melihat proses membatik dan pembuatan wayang dari suket (sejenis ilalang). Di bagian guest house yang berada di belakang rumah utama, terdapat taman hortikultura dengan aneka buah-buahan yang memiliki cita rasa unik. Misalnya, sebuah sawo berukuran besar yang rasanya lembut seperti blackforest, dikenal juga sebagai sawo blackforest.

Selain aktivitas yang bisa dilakukan satu hari, di Omah Kecebong juga tersedia guest house dengan fasilitas lengkap. Termasuk sebuah dapur mini di dalamnya. Rumah kayu yang tersedia jumlahnya memang terbatas. Di musim liburan panjang, menginap di sini bisa sampai waiting list. Selain naik kereta sapi, kita juga bisa menyewa sepeda ontel dan berkeliling desa atau ikut membajak di sawah seperti para petani. Kalau memilih bermain di sawah, pastikan Anda membawa baju ganti karena tubuh akan penuh dengan lumpur.

Usai beraktivitas, kita bisa bersantap santai di dalam restoran berbentuk bangunan joglo. Menunya pun beragam, yang layak dicoba adalah makanan desa stambir seorang. Porsinya sangat besar. Tiap orang mendapatkan satu tampah bambu yang di dalamnya berisi nasi tumpeng mini ditemani pelengkap seperti satai jamur, ayam goreng, aneka sayuran, dan lodeh di wadah mangkuk kecil. Jangan lupa memesan teh poci. Aroma teh dan gula batunya akan menjadi teman sore yang menyenangkan.

Sebagai oleh-oleh, Anda bisa membeli keripik lompang yang terbuat dari batang talas. Dijamin Anda dan keluarga bakal ketagihan dengan kelezatannya. Ada juga aneka snack yang diproduksi oleh warga setempat. Anda bisa membeli aneka batik tulis cantik dengan harga yang cukup terjangkau, dari Rp200.000 hingga jutaan rupiah. (f)

Simak inspirasi jalan-jalan lainnya di TRAVEL

Baca juga:
Jalan-Jalan Yogyakarta: Hidup Kembali Ke Alam di Bumi Langit Institute
Jalan-Jalan Yogyakarta: Hutan Pinus Pengger, Yogyakarta untuk Anda yang Ingin Foto di Lokasi yang Menantang 
Jalan-Jalan Yogyakarta: Berselimut Pohon Pinus di Puncak Becici

Faunda Liswijayanti


Topic

#jalanjalanyogya, #wisatayogya, #yogyakarta, #yogya

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?