Travel
'Belanja' Rasa di Hua Hin

15 Jan 2016

Ketika kamus jajanan Kota Bangkok sudah terpenuhi, kawasan Hua Hin bisa menjadi destinasi wisata rasa terdekat berikutnya di negeri Gajah Putih. Kota pantai di Provinsi Prachuap Khiri Khan juga menarik untuk dieksplorasi, salah satunya Hua Hin Night Market yang kaya akan jajanan kaki lima dan seafood segar.

Pasar ini bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki dari Stasiun Hua Hin, stasiun kota tertua di Thailand yang berdiri sejak tahun 1920. Akses dari Bangkok juga mudah, yakni menggunakan transportasi darat yang beroperasi  tiap hari. Antara lain taksi, minibus, bus, dan kereta api dengan waktu tempuh yang berbeda-beda.

DAPUR SEAFOOD



Bicara soal variasi makanan dan ketersediaan, Kota Bangkok mungkin lebih unggul ketimbang kota-kota di sekitar Thailand termasuk Hua Hin. Sebagai kota pantai, Hua Hin cukup memikat dengan seafood segar yang melimpah.    Setengah dari seluruh kedai yang ada di Hua Hin Night Market merupakan dapur terbuka dengan aneka seafood segar di bagian depan.

Bukan hanya ikan, kerang, atau udang, namun, seafood kelas premium seperti scallop, udang jumbo, tiram segar, hingga rock lobster dan king lobster tersaji segar setiap hari. Proses memasaknya pun dilakukan saat makanan dipesan sehingga tetap terasa segar walau tanpa sentuhan bumbu berlebihan. Rasa masakannya familiar bagi wisatawan. Sebagian adalah gaya lokal dan lainnya merupakan gaya memasak simpel khas western.
   
Beberapa yang populer dipesan adalah kerang yang dibakar dengan bumbu bawang putih dan mentega, bertabur irisan bawang daun. Sementara untuk yang lebih premium seperti udang ukuran besar dan lobster selain dibakar dengan bawang putih dan merica hitam, gaya masak termidore juga disukai.

Untuk lobster, terutama yang berukuran besar, biasanya dikukus terlebih dulu sebelum akhirnya dibakar di atas bara api untuk menghasilkan tekstur daging yang lembut dan tidak alot. Selain itu, seafood dengan rasa lokal seperti tom yam, green curry, atau seafood noodle soup juga bisa dinikmati di pasar yang buka  tiap hari dari sore hingga tengah malam ini.




PUSAT ATRAKSI MEMASAK


Salah satu kegiatan yang bisa membuat wisatawan betah berlama-lama di Hua Hin Night Market adalah atraksi para juru masaknya. Tiap pedagang menarik perhatian pengunjung lewat kegiatan live cooking. Siapa, sih, yang tak terpukau oleh momen semburan api yang keluar dari wajan superpanas saat dimasukkan bahan makanan?

Jajaran alat pemanggang sengaja dipajang di depan jalan agar turis bisa langsung menyaksikan lobster dan udang berukuran jumbo disemir bumbu lalu dibakar di atas bara api. Ini yang membuat pelintas jalan langsung ngiler dan ikut memesan tanpa berpikir dua kali.

Selain penjaja seafood bakar, ada pula pedagang hoy tod atau oyster omelette ala Thailand yang juga tak mau kalah dalam beraksi di sini. Kedua tangannya sibuk memasak di atas dua wajan sekaligus. Wajan pertama digunakan untuk memasak dadar tiram dan wajan kedua dipakai untuk menumis pad thai. Wah! Wajan datar yang panas pas digunakan untuk mematangkan dadar tiram berbumbu bawang putih dan kecap ikan. Saat dadar mulai matang, sutil digunakan untuk mencacah dadar.

Begitu juga saat melintasi kedai satai dan noodle soup. Aneka potongan ikan, udang,   cumi, dan daging  siap disatai,  juga potongan seafood dan daging,   siap diblansir ke dalam kaldu panas. Sementara, mangkuk berisi mi dari tepung beras menanti untuk diguyur dengan kaldu dan isinya.

Bagi masyarakat Asia, khususnya Indonesia, rasa yang ditawarkan di area pasar ini bisa jadi kurang menohok, karena memang umumnya turis yang mampir berasal dari negeri Barat yang selera rasanya lebih ringan. Meski begitu, jangan segan meminta tambahan garam, bumbu, kecap ikan, atau cabai sesuai selera.




PENGARUH INDIA


Di Hua Hin Night Market ini   juga hadir makanan yang lebih berbumbu atau lebih pedas. Karena, pengaruh Malaysia dan India yang berbatasan dengan Thailand bagian selatan juga kuat di sini.
 
Ada khao mok gai atau populer sebagai nasi biryaninya orang Thailand. Dari tampilannya, makanan ini lebih cocok dikatakan nasi kuning. Namun, dari segi rasa memang hanya khao mok gai yang menggunakan santan untuk nasi biryani.

Makanan khas peranakan India yang juga digemari di sini adalah rotee. Ini adalah adonan tepung dan telur seperti adonan kulit martabak yang dimasak di atas wajan datar panas secara tipis dan merata. Topping-nya berupa cokelat, keju, kacang, pisang, atau aneka selai dari berbagai merek populer.

Walau pasar buka sore hingga malam, hidangan sarapan seperti jok atau bubur nasi juga tersedia. Satu panci besar isi bubur dimasak di atas api kecil, dari pasar buka hingga tutup di tengah malam. Untuk menyantap bubur bercita rasa gurih-asin ini, disediakan pendamping berupa irisan jahe dan kecap ikan.

Setelah puas menikmati bubur hangat, masih ada pedagang gorengan yang dengan sigap memenuhi lapak dagangannya dengan lumpia, crab stick goreng, dan udang goreng tepung. Selagi hangat, cocol gorengan ke sambal pedas-manis, hmm… nikmat!
 



GODAAN MANIS


Salah satu pesona Thailand adalah keseriusan mereka dalam mengolah produk pertanian maupun perkebunannya. Semua bahan pangan segar dikelola dengan baik hingga menghasilkan produk berkualitas, konsisten, dan berjumlah banyak. Misalnya saja,  buah-buahan. Walau dijajakan di kaki lima, tetap tampil prima dengan rasa yang disuka.

Buah-buahan seperti jambu, mangga, nanas, dan lainnya dipotong-potong dan dikemas dalam plastik transparan sehingga bisa langsung disantap atau sekadar dijadikan cuci mata untuk berburu dessert lainnya. Jagoannya adalah pedagang serba mangga. Khao niao ma muang atau ketan mangga, paling diburu. Selain itu, ada pula mango yoghurt, mango smoothies, hingga mango juice.
   
Salah satu hidangan penutup yang wajib adalah coconut ice cream. Selain dinikmati langsung dari batok kelapa, beberapa pedagang menyiapkan cone sebagai wadah. Berbeda  dengan es puter kelapa di tanah air, tekstur es ini lebih lembut dengan rasa kelapa yang ringan. Makin seru saat diberi aneka topping, seperti  kacang tanah sangrai, kacang merah, dan serutan kelapa muda. Segar!

Tak hanya es krim, khanom krok yang tampilannya seperti surabi juga menarik. Ini adalah salah satu kue nasionalnya Thailand, sehingga mudah menemukan kue ini. Rasanya mirip kue pancong karena dibuat dari adonan dasar yang manis dan gurih. Jika pembeli ingin rasa yang lebih gurih, pedagang hanya menambahkan irisan bawang daun sebagai topping. Hidangan penutup yang satu ini sungguh menyempurnakan perjalanan kuliner di Hua Hin Night Market. Penasaran?




MENUJU HUA HIN


  • Perjalanan menggunakan transportasi darat dari Kota Bangkok menuju Hua Hin, yang  membutuhkan waktu sekitar ±3-4 jam, tergantung kondisi lalu lintas.
  • Dari Victory Monument, gunakan minibus dengan biaya  180 bath. Beroperasi  tiap 30 menit sekali, sejak pukul 04.00-18.00 WIB.
  • Jika menggunakan bus, Anda bisa ke terminal Sai Tai Mai dengan biaya  160 bath. Waktu perjalanan sekitar 4-5 jam, tergantung kondisi lalu lintas.
  • Hampir semua hotel berbintang di Hua Hin menyediakan transportasi antar- jemput dari hotel menuju pusat kota, karena menggunakan tuk tuk atau taksi biasanya dipasang harga mahal untuk wisatawan.

VALENTINA LIMBONG 



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?