Tips
Tip Menentukan Harga Tepat untuk Bisnis Fashion Anda

9 Oct 2017



Dalam memasarkan produk fashion, terutama untuk ready to wear, penentuan harga jual memegang peranan sangat penting. Apalagi konsumen produk ready to wear tergolong price sensitive. Price sensitive sendiri merupakan tingkatan dimana dan bagaimana perilaku konsumen bisa dipengaruhi oleh harga produk.
 
Masih dalam rangka road to Lomba Perancang Mode 2017, femina ingin memastikan para calon desainer muda mendapatkan bekal yang cukup mengenai pricing. Karena selain merancang sebuah desain, seorang desainer juga harus memiliki kemampuan menghitung biaya produksi secara cermat, laba rugi dan situasi pasar.
 
Pada pertengahan Agustus, tim kami bertandang ke Sparks Fashion Academy dan LaSalle College yang berada di bilangan Jakarta. Pembicara yang terpilih untuk berbagi rahasianya adalah desainer Billy Tjong selaku alumni LPM 2005, Yelly Lumentu yang merupakan alumni LPM 2015 sekaligus Creative Director Day & Night, Melinda Babyanna sebagai CEO Argo Apparel Group, dan desainer Adhindha Firdausa Ratnasari sekaligus  Owner of ByDindaFirdausa dan Co-Owner of DeenHijab, desainer senior Chossy Latu, dan Creative Director Jii, Gloria Agatha.
 
Dilihat memiliki kekuatan memiliki kekuatan entrepreneurial yang kuat dan berpengalaman luas dalam memasarkan produk ready to wear, Melinda Babyanna dan Gloria Agatha terpilih sebagai pembicara topic “The Price is Right.”
 
Pricing Method Ala Melinda Babyanna
  1. Harga Skimming: harga di awal tinggi namun saat mulai banyak kompetitor akan turun seiring juga dengan ketersediaan barang
  2. Harga Penetrasi: harga di set serendah-rendahnya untuk menciptakan loyalitas
  3. Harga Kompetitif: jeli melihat pasar dan siapa pesaingnya sehingga harga yang ditetapkan sangat kompetitif
  4. Harga Mengikuti Brand Leader: disesuaikan dengan standar brand leader
  5. Harga Berdasarkan Biaya: biaya produksi ditambahkan dengan nilai keuntungan atau margin yang diharapkan (retail prices & wholesale prices)
 
What to Include in the Cost Ala Gloria Agatha
  1. Material atau bahan
  2. Ongkos produksi
  3. Aksesori (kancing, pita, aplikasi, beads)
  4. Tags (swing tags, label tags, care tags)
  5. Kemasan (amplop, boks, kertas pembungkus)
  6. Biaya pengiriman
  7. Ide / kreatifitas / konsep. Ini merupakan harga untuk ide-ide yang telah kalian keluarkan dalam mendesain sebuah busana.

Kiat-kiat tersebut merupakan bekal bagi para finalis LPM 2017. Apalagi, mengingat Top White Coffee sebagai salah satu sponsor akan memberikan space booth di Fashionlink bagi 3 orang finalis yang memiliki bisnis online.
 
Bertemakan Urban Identity, LPM kali ini memiliki banyak keseruan dan dukungan dari para sponsor, yaitu UBS Gold, Made In, Top White Coffee, dan Levi’s.
 
Walaupun begitu, tidak hanya berguna bagi para pemenang LPM 2017, kiat-kiat diatas dapat diimplementasikan bagi para desainer muda yang tengah merintis lini fashion-nya.
 
 
Foto: Dok. Femina


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?