Femina terbuai di suapan pertama. Tercium aroma bubur tepung beras yang segar, wangi alami daun pandan, dan juruh (kinca) tanpa jejak rasa getir. Rupanya, bahan Bubur Sumsum yang minimal dikomposisi dari sumber pangan terbaik. Sehingga, alih-alih mengandalkan bahan jadi, semua bahan dicari dengan upaya sendiri.
Apa saja bahan andalan chef Dedy di belakang Bubur Sumsum versi gourmet ini?
1/ Tepung beras dari padi organik Jatiluwih. Sistem irigasinya mempertahankan tata cara kuno subak dan ditanam dengan kepercayaan luhur Tri Hita Kirana. Wilayah pertanian yang dilindungi UNESCO ini bahkan sempat dikunjungi Barack Obama tempo hari.
2/ Santan dari kelapa yang diperas sendiri oleh para koki. Ini penting karena santan yang segar menyumbang unsur gurih bubur.
3/ Warna hijaunya alami, dari daun suji.
4/ Ada wangi vanilla pegunungan Bedugul. Produksinya terbatas, lho!
5/ Juruh dari gula aren Singaraja, Buleleng. Pohon arennya tumbuh di tanah subur dengan intensitas sinar matahari yang tinggi. Mengandung potasium dan protein. Hindari kualitas nomor dua yang terbuat dari campuran gula pasir dan mengandung pengawet.
6/ Garam murni dari Amed. Mineralnya tinggi, asinnya ‘kalem’, enggak mencolok.
TIP:
Suka Bubur Sumsum yang dingin tapi terganggu dengan permukaannya yang mengeras kala didinginkan?
Cara chef Dedy adalah mengaduk Bubur Sumsum dingin dengan mixer hingga konsistensinya lembut. Ia melakukannya sesegera setelah mengeluarkan adonan dari kulkas agar masih dingin.
Lalu, bubur dimasukkan ke dalam piping bag dan disemprotkan secara melingkar untuk kepentingan presentasi. (f)
Baca juga:
Bubur Sumsum Hijau Saus Durian
Jangan Panik, Berikut 5 Cara Hindari Tipuan Beras Oplosan
Trifitria Nuragustina
Topic
#tipmasak, #infokuliner
