Shopping List
Dari #10TahunAnomaliCoffee! Ini 13 Brand Lokal Unik dan Patut Dilirik

4 Sep 2017

Anomali Coffee di tahun ke-10 merayakan puncak kreativitas anak muda lokal dengan mengadakan bazar lokal dalam pesta 2 hari bertajuk “Pasar Anak Menteng”.
 
Terbukanya lahan untuk berjualan secara online memang memunculkan aksi-aksi baru di bidang bisnis yang tak pernah kita temui sebelumnya.
 
Tanpa perlu menunggu kapital yang besar, pelaku bisa berkarya dalam menciptakan produk yang lebih bersifat segmented, menyikapi konsumen yang kini juga lebih bervariasi.
 
Di tengah demam entrepreneurship, Anomali Coffee menyeleksi 13 brand pilihan. Proses kurasi dilakukan bersama tim dari Du’Anyam. Du’Anyam juga turut serta sebagai peserta bazar, memperkenalkan gerakannya sebagai wirausaha berbasis organisasi sosial.
 
Du’Anyam sendiri punya cerita unik. Di balik aksesori interior hingga produk fashion memikat dari anyaman daun lontar, berjalan misi menaikkan tingkat ekonomi dan pemberdayaan wanita di timur Indonesia.
 
Para pengunjung #10TahunAnomaliCoffee memenuhi area bazar yang berlangsung dari pukul 8 pagi hingga 8 malam.

Selain mencoba-coba produk-produk pangan hingga bodycare kelas artisan, pembeli memanfaatkan  kesempatan ini untuk berbicara langsung dengan mereka yang berdedikasi di belakang sejumlah brand terpuji.
 
Siapa saja yang turut serta dalam bazar ini?
  1. Akasa Projects : Menjual notebook dengan cover tenun yang diwarnai daun Indigofera. Memberdayakan penenun lanjut usia di Klaten. Berisi kertas merek Fedrigoni yang acid free, tidak lusuh dan kuning walau berumur puluhan tahun. Kertas dibuat dari kayu tersertifikasi.
  2. Blue Boots Farm : Perkebunan organik  di Bogor. Hari itu membawa hasil kebun dan olahannya, seperti organic chips, organic peanut butter, ubi, selada, labu, hingga kacang tanah.
  3. Herbana : Produsen bubuk herbal dari tanaman obat alami. Melestarikan peran herbal yang telah ada dalam tradisi dengan memanfaatkan teknologi. 
  4. Pipiltin Cocoa : Produsen chocolate bar (couverture) hingga chocolate shavings, menggunakan cokelat Aceh, Bali, Flores, dan Jawa.
  5. Rumadu : Madu hutan Flores. Diperoleh melalui praktik sustainable harvesting, serta dari lebah yang hidup di alam, bukan penangkaran.
  6. Living with L.O.F. (Lots of Flower) : Penjual indoor plants dengan fungsi penghijauan sekaligus dekoratif.
  7. Cinta Bumi Artisans : Aksesori sehari-hari dari barkcloth. Diproduksi dengan seni craftmanship tradisional.
  8. Du’Anyam : Aksesori hunian hingga produk fashion. Dibuat dari anyaman lontar melalui tangan-tangan wanita yang menghidupkan kembali kearifan lokal.
  9. Arterous : Online marketplace penyatu ratusan seniman lokal. Produksi kausnya, casing handphone, hingga sarung bantal, membaca kebutuhan masa kini dengan jeli.
  10. Moloka Farm : Susu kambing dari peternakan di Parung. Susu diolah menjadi keju hingga sampo dan sabun mandi alami.
  11. SAE Natural Home Remedy : Healing oil dari tanaman Indonesia. Natural remedy yang meningkatkan imunitas, bersifat anti virus, hingga menenangkan.
  12.  Wake & Wander : Penyedia notebook (jenis hand-stiched binding), laptop case, lunchbag, totebag, hingga knot bag dengan warna-warna netral.
  13. Organic Supply Co. : Produk bodycare dari bahan alami yang non paraben, non SLS, hingga non perfumed. Juga membuat essential oil hingga inhaler.

Trifitria Nuragustina


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?