Persahabatan antara dua anak dari Desa Kalidukuh, Singaraja, menjadi cerita utama novel ini. Hubungan pertemanan Samihi, anak guru mengaji perantauan dari Sumatra, dan Wayan Manik, anak Bali tulen yang mencintai laut dan beragama Hindu, diwanai berbagai konflik, tapi juga kesetiakawanan. Termasuk, konflik yang lebih kompleks, saat terjadi tragedi bom Bali 2002. Buku ini menggambarkan dampak dari tragedi tersebut dari kacamata polos anak-anak. Duka tak hanya merusak harmoni antara umat Hindu dan muslim, tapi juga memutus tali silaturahmi dengan sahabat. (f)