Reviews
Infidel

22 Sep 2013

Buku ini bercerita tentang kisah hidup seorang wanita muslim feminis, Ayaan Hirsi Ali, yang lahir di Mogadishu, Somalia, dan menghabiskan masa kecil dan remajanya di Afrika dan Arab Saudi.

Tahun 1992, ia pergi ke Belanda sebagai pengungsi, setelah melarikan diri karena akan dinikahkan oleh ayahnya dengan pria yang tak dikenalnya. Beruntung, ia bisa melanjutkan pendidikannya hingga jenjang perguruan tinggi dan meraih gelar ilmu politik. Kecerdasan dan sikap kritisnya membuatnya memperoleh pekerjaan di partai buruh Belanda.
    
Sebagai anak kelahiran Somalia, Afrika, Ayaan dibesarkan dalam kultur Somalia yang sangat menghargai leluhur dan menghormati tradisi. Lahir dalam keluarga muslim, ketika masih kecil ia disunat, mendapat pendidikan agama dari imam-imam radikal di Kenya dan Arab Saudi, dan diwajibkan memakai jilbab yang menutup rambutnya.

Dikisahkan, Ayaan tumbuh dengan doktrin bahwa jika ia melepas jilbab penutup rambutnya, Tuhan akan menghukumnya dengan tragedi yang mengerikan.

Namun, Ayaan ‘melarikan’ diri dari belenggu itu. Ia menolak interpretasi konservatif atas ajaran Islam yang mengungkung wanita berperan aktif dan berkontribusi terhadap masyarakat. Ia juga menghujat teroris yang melakukan serangan 11 September yang mengatasnamakan agama Islam.

Dianggap tak pernah ada oleh keluarganya, sampai dijadikan target pembunuhan oleh kelompok radikal Islam, tak menyurutkan aksinya membela hak-hak wanita muslim di Eropa dan memberi pencerahan mengenai Islam kepada dunia.

LUCIA PRIANDARINI (KONTRIBUTOR - Jakarta)
FOTO: DOK. FEMINA GROUP


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?