Keduanya membangun Cuca dari nol, dengan komitmen menghargai bahan lokal, terutama yang organik dan unik. Aksi tak berpaku tangan pada produk impor adalah pemicu adrenalin chef yang mengantongi pengalaman di restoran Arzak, Daniel, dan elBulli, itu.
Mulai dengan Moon-Gria, cocktail dari white wine dan brandy soda. Untuk menikmatinya, tuang ke dalam gelas berisi es batu dari jus buah. Getir wine perlahan menyatu dengan manisnya jus.
Femina menjelajahi menu seraya melahap complimentary snack berupa Cotton Betutu, harum manis bertabur bumbu ayam betutu. Pilihan jatuh pada Rice Crusted Soft Shell Crab, kepiting soka bersaus BBQ dan daun kari. Potongan nanas panggang yang membentuk karamel membingkai semua rasa dalam satu piring.
Penting dicatat adalah kelihaian pria Kanada ini dalam menyelaraskan warna tapas. Seperti dalam Emperor Fish Ceviche, irisan tipis ikan lencam yang dimatangkan dalam air jeruk limau dan cabai. Di atasnya, parutan es jus semangka, taburan biji labu panggang, bay leaf, dan semangka. Penataan bak lukisan abstrak dengan komposisi suhu dingin, rasa manis dan kecut yang serasi.
Jangan terkecoh dengan visual Bali Breakfast karena ini sesungguhnya dessert. ‘Telur mata sapi’-nya adalah campuran rasa sirop markisa dan mangga, dengan whipped cream kelapa pada bagian dasar. Sebelum pulang, beli dulu Cuca Salts. Cuca Salts-Poultry sebagai bumbu masak unggas misalnya, adalah campuran sea salt, cabai, daun jeruk, dan kecombrang. (f)
Alamat: Jl. Yoga Perkanthi, Jimbaran, Bali.
Telp: (0361) 708066.
Jam buka: 12.00-00.00 WITA.
Harga*): Rp30.000-Rp160.000 (belum termasuk pajak 15,5%).
Suasana: Kasual dengan area outdoor dan indoor yang dikelilingi kebun pohon kelapa.
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.