Di bagian depan, tulisan ‘Restaurant’ menggantung di langit-langit terasnya. Di bagian dalam, hand painting tulisan ‘Jogjakarta’ berwarna cerah yang menjadi center piece ruang santapnya. Tulisan ini pun mudah terlihat dari luar, lewat dinding kaca transparan. Ketiga pemiliknya, Ari Respati, Gempa Tri Muryono, dan S. Hadi Wijaya, sengaja memilih warna-warna cerah sebagai penghias dinding, lantai, dan furnitur. Cara ini mewakili jiwa muda pemilik dan segmen pengunjungnya.
Sambil duduk santai di sofa hijau karya Gempa, femina menyantap Yellow Noodles with Alfredo Sauce, yakni mi kuning khas Yogya dalam balutan saus alfredo. Di antara gulungan mi ada potongan daging ayam dan jamur. Taburan bawang putih goreng menambah kriuk sajian seperti makan kerupuk.
Rasa lokal diwakili oleh Nasi Goreng Roa. Lidah diselimuti aroma ikan roa asap usai menyendokkan sesuap nasi. Pemilihan bumbu sederhana—bawang putih, bawang merah, cabai, dan kecap manis—dimaksudkan agar rasa dan aroma sambal roa tetap menonjol. Dengan pelengkap satai ayam, plain omelet, acar sayuran, dan kerupuk udang, pesan satu porsi saja sudah cukup untuk makan siang.
Walau perut kenyang, susah rasanya menolak saat disuguhi Affogato. Pahit pekat dari short espresso samar terasa saat bertemu es krim vanilla. Bagi femina, ini cara cepat mengusir sesaknya perut yang mulai penuh.
Alamat: Jl. Jembatan Merah No. 104 C, Yogyakarta. Telp: (0274) 524334. Jam buka: 06.30-23.00 WIB (Minggu-Kamis), 06.30-01.00 WIB (Jumat-Sabtu). Harga*): Rp15.000-30.000 (Belum termasuk pajak. Suasana: Sejuk karena berlangit-langit tinggi.
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.
Abdul Syukur
Foto: Dok. Lokal, AS