Food Review
Penerus Lempah Bangka

11 Dec 2011

Kampoeng Bangka menyelamatkan pengetahuan kuliner kita dari sekadar mi dan martabak Bangka. Kuah lempah dan akar keladi, jenis sayuran tak populer, kini  terkemas dalam resto yang modern dan membanggakan, berkat inisiatif sang pemiliknya, M. Fitno.

“Karena hawa Bangka panas, kami senang menyegarkan lidah dengan segala yang berkuah. Kuah kuning ini bernama lempah. Isinya sederhana, yakni terasi, nanas, dan cabai giling,“ jelas Noni, supervisor Kampoeng Bangka. Orang Bangka rupanya cinta berat pada terasi mereka. “Rebonnya pilihan. Asli terasi Toboali yang terkenal,” sambungnya.

Untuk bisa ’menyelami’ kebiasaan makan orang Bangka, cicipilah lempah alar keladi (akar talas) dan seruput kuah beraroma terasinya hingga  tandas.  Akar ini bersih karena tumbuh menjalar di atas tanah. Lunak dan agak berlendir. Tidak menimbulkan gatal, jika diracik dengan tepat. “Membangkitkan memori karena cuma tumbuh di Bangka,” tutur Noni.

Pilihan isi lempah lainnya adalah jantung pisang, daun singkong, ikan tenggiri,  dan ikan pari. Kuah dimasak dadakan agar segarnya maksimal. Ada juga otak-otak, yakni istilah Bangka untuk sajian mirip pempek. Pilihannya antara lain otak-otak tenggiri, kulit tenggiri atau alar keladi. Sausnya taoco-sambal, bukan cuko seperti di dapur Palembang. Jangan lupa, bawa pulang kincalok (fermentasi udang), jika Anda mau belajar membuat sambal Bangka di rumah.

Lokasi: Jl. Panglima Polim Raya No. 102. Telp: (021) 7392344. Jam buka: 10.00 – 24.00 WIB. Harga*): Rp3.500 (kue) – Rp185.500. Suasana: Berhias tudung saji …. semarak, warna khas Bangka.

*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.

Aria Novitasari



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?