Food Review
Pemanis Braga

26 Jul 2012


Restoran The Sugarush belakangan menghidupkan Jalan Braga, Bandung. Dahulunya sebuah gudang lampu keluarga, The Sugarush bersalin rupa ke restoran bergaya industrial. Temaram, namun disemarakkan oleh muka-muka kalangan modern Bandung.

Dibuka November 2011, The Sugarush adalah ‘racikan’ Darwin Lim, Martha Winata, dan Alvin Yanuardi, tiga pemilik yang saling berkongsi tugas. Kue-kue yang sedang ngetren, yakni  rainbow cake, red velvet, dan macaroon ‘bertanggung jawab’ atas waiting list panjang kala weekend. Kaca display bahkan mempertontonkan dummy dari kue-kue itu. Senyum Martha mungkin paling lebar, karena cake-cake buatannya menjadi jinjingan wajib!

Walau nama The Sugarush mengisyaratkan sebuah tempat makan bagi para sweet tooth, rupanya di sini pula Darwin mempertontonkan kebolehannya memasak makanan gurih. Pria yang berbekal kuliah dan pengalaman kerja di hotel berbintang di Qatar ini meracik Loin Pasta untuk femina. Daging sapi bersiram saus jamur disandingnya dengan spaghetti atau fettuccine yang ditumis bersama cream sauceSugarush Salad dan Baby Potato Ham adalah side dish terlaris.

Tutup dengan Churros, donat panjang khas Spanyol yang bertabur gula-kayu manis. Rasanya semanis langkah tiga anak muda ini dalam memberi deru napas pada ruas jalan bersejarah itu. (VL)

Lokasi: Jl. Braga No.83 Bandung. Telp: (022) 4236618.  Jam Buka: (Senin- Kamis) 11.00-22.00 WIB; (Jumat-Minggu) 10.00-23.00 WIB. Harga: Rp15.000-Rp39.000 (belum termasuk pajak 10%). Suasana: Waiting list kala weekend. Makan leluasa tanpa antre hanya bisa didapatkan pada jam kerja.

 *) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?