Food Review
Paramount

4 Oct 2012


Tak sia-sia mendiang Lam Khay Tjioe berkelana dari Kanton (Cina Selatan) ke Jakarta, untuk menjadi penjual bakmi hebat di kawasan Poncol, Senen, pada tahun 1948. Hasil dari kerja kerasnya ini menjadi cikal bakal berdirinya restoran Paramount tahun1970. Bersama resto Toeng Kong (alias Cahaya Kota) dan Trio, Paramount masuk dalam top-list resto Chinese food  di area berjuluk Godila (Gondangdia Lama) ini.

Tahun 1984, Tjioe mengembangkan restonya ini, dari hanya 15 meja menjadi bangunan bertingkat dua, yang khusus disiapkan untuk dua wedding hall (berkapasitas 400 dan 500 tamu). Generasi kedua, Joy Alamsjah, turun tangan menghadapi pesanan pesta pernikahan yang membeludak, tahun ‘80-an. Warga keturunan Cina begitu memfavoritkan pelaminan sarat bunga-bunga, lampu-lampu mewah, dan buffet masakan Kanton ala Paramount.
Seperti sediakala, sebuah akuarium berada di pintu masuk, feng shui untuk penghalang energi buruk. Ini sesuai dengan arti kata Paramount, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Cina berarti pintu/gerbang kebahagiaan.

Appetizer
berupa Lumpia Paramount menjadi menu favorit. Telur didadar tipis sekali, diisi udang segar, dan dicocol saus asam manis. Entah sudah berapa ribu kali Sunarman, pegawai dengan pengabdian terlama di Paramount, mencatat pesanan ini dari tamu. Generasi ketiga, Leonard Alamsjah, yang punya insting masak hebat walau tak pernah sekolah masak, menjadi pengawas dapur. “Bakat masaknya diturunkan dari Tuan Lam Khay Tjioe,” ujar Sunarman. Leonard sesekali turun ke pasar, memilih udang segar yang akan ia kupas kulitnya sendiri. Ia enggan memakai udang beku karena menurutnya rasanya kurang manis.

Tiga generasi mempertahankan cara memasak gaya Cina. Masakan daging tak boleh diungkep terlalu lama, karena  tiap daging punya aroma khasnya sendiri. Misalnya, daging kodok, bebek, ikan gurami, dan daging sapi. “Masakan Cina itu dibaluri bumbu, di-marinate sebentar saja, lalu langsung digoreng atau ditumis,” ujar Leonard. (f)

Alamat: Jl. R.P. Soeroso No.35, Gondangdia Lama Telepon:(021- 31923111)
Jam buka: 10.00-15.00 WIB/ 17.00-22.30 WIB



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?