“Cita rasanya dijamin asli Cirebonan,” urai Fajar Rahardjo, sang pemilik. “Semua makanannya ‘diimpor’ langsung via kereta ekspres Cirebon setiap pagi. Misalnya, Tahu Gejrot yang harus menggunakan tahu asli asal Ciledug, Cirebon. Meski di Jakarta ada tahu sejenis, rasanya tidak akan pas,” urai Fajar, menambahkan.
Selain Tahu Gejrot, ada juga Mi Koclok. Mi rebus dengan kuah kental ini memang berbeda dan harus disantap segera selagi hangat. Mi yang dipakai adalah mi kuning dengan taburan ayam suwir dan kucai. Tambahkan sedikit merica bubuk dan sambal, hmm…cita rasanya makin lekker!
Anda juga bisa mencicipi Bubur Sop yang beken sebagai salah satu jajanan di malam hari. Bagi yang belum pernah mencicipi Bubur Sop ini, akan sedikit terkecoh. Bukan bubur yang ada di dalam mangkuk, melainkan nasi lembek yang disiram dengan kuah sup. Menghangatkan suasana malam yang agak dingin.
Begitu juga dengan Nasi Lengko yang harus disantap dengan Satai Kambing sebagai padanannya. Nasi yang di atasnya ditaruh potongan tahu, tempe, dan daun kucai, lalu disiram bumbu kacang dan kecap asli Cirebon yang tidak terlalu manis namun gurih. Makin pas jika diiringi dengan kerupuk yang juga dibawa langsung dari Cirebon. Sebagai penawar rasa haus, sepoci teh dari Kasepuhan dengan gula batu dan jeruk nipis adalah teman yang paling pas!
Lokasi: Halaman parkir kolam renang Kompleks Bea Cukai Bojana Tirta, Jl. Raya Bypass, Jakarta Timur. Telp.: 081807077222. Jam buka: Pukul 07.00 – 21.00 WIB (hari kerja), 07.00 – 22.00 (akhir pekan). Harga: Rp1.000 – Rp25.000. Suasana: Rumah makan dengan halaman parkir yang luas.
HP
Foto: Harry Hikmatullah