Food Review
Godaan Secangkir Kopi

15 Nov 2011

Banyak inspirasi tercipta dari secangkir kopi. Saat mulut menikmati kehangatannya, mata kerap dimanjakan pemandangan nyaman yang biasanya menyertai tempat minum kopi. Bagi beberapa penikmat kopi, inilah yang lalu merangsang jiwa untuk mencetuskan sebuah inspirasi. Dan untuk mendapatkannya, cukup habiskan waktu di Rumakopi. Sebuah tempat menyeruput kopi, dengan suasana tenang, di bilangan Jakarta Selatan.
Pemilihan kursi, bantal bermotif batik, lampu, hingga musik, dirancang sehangat mungkin. Furniture yang mayoritas vintage, sengaja diburu sang pemilik dari berbagai tempat, sebelum akhirnya Rumakopi dibuka Juni 2010.

Tempatnya cenderung ngumpet di lantai atas sebuah resto, bahkan plang Rumakopi pun tampak tak berlebihan. Sejiwa dengan kepribadian pemilik yang terbilang unik di era ini : tidak begitu menyukai ‘promosi’ berlebih, dan bahkan memilih untuk tidak ‘berisik’ promo di media gaul twitter.

Secangkir capuccino mengawali perkenalan femina dengan Rumakopi. Proporsi busa susu (froth), susu, dan espresso, seimbang. Masing-masing mendapat jatah sepertiga bagian.  “Tebalnya busa susu yang menyentuh bibir memang terasa dominan. Bagi sebagian orang yang kurang mengenal cappucino, hal ini justru dianggap meng-ganggu. Rasa kopinya pun wajib nyatu dengan susu. Kurang ideal jika rasa kopi dan susu saling berdiri sendiri,” ungkap sang pemilik, soal trik menilai capuccino.   

Sebagaimana capuccino, minuman kopi campuran (istilahnya non-straight) di sini dibuat menggunakan house blend. Kebalikan dari definisi single origin coffee, house blend adalah istilah untuk beberapa jenis bubuk kopi dari kebun berbeda (misalnya Toraja, Aceh, Kintamani, hingga Kenya), yang dicampur hingga mencapai rasa yang pas (umumnya ditakar sesuai selera pemilik dan konsultan kopi). Pada Iced Caramel Latte, house blend bercampur dengan sirup karamel, susu, gula, dan es batu.

Anda yang terbiasa ngopi tanpa susu, dapat mencoba kopi (misalnya dari jenis Aceh, Jawa, dan Wamena-Papua). Seduh menggunakan teknik french press (coffee plunger), agar minyak pada kopi organik ini terekstrasi maksimal. Tujuh menit setelah proses menyeduh usai, resapi cita rasa kopi Aceh yang bold (kuat), dan memiliki tingkat keasaman tinggi.

Tamu yang tak terbiasa ngopi dengan perut kosong, bisa mencicipi santapan besar.  Pilihan menu rumahan yang diracik  sang pemilik berasal dari menu harian di rumahnya sendiri. Tak heran, bisa saja ada menu rumahan seperti sayur asem dan empal akan Anda temukan saat bersantap di sini.

Yang relatif tetap pilihannya selain kopi adalah camilannya. Temani kopi Anda dengan kentang goreng berbumbu rendang. Bumbunya dikirim langsung dari peracik top di Minangkabau. Ada pula roti bakar isi selai stroberi, atau roti lapis rendang. Nikmati semuanya tanpa tergesa-gesa.

“Saking tenangnya tempat ini, beberapa pelanggan tak segan untuk sejenak memejamkan mata, lalu bangun untuk kembali memesan kopi, dan melanjutkan kerja,” ujar Cecilia B. Salim, perwakilan dari Rumakopi. (TN)

Lokasi: Jl. Suryo No.20, Blok S, Jakarta Selatan. Telp: (021) 72792204. Jam buka: 11.00 – 22.00 WIB. Suasana: Cukup tenang untuk serius ngopi dan berkonsentrasi pada pekerjaan. 

FOTO: DENNIE RAMON



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?