Food Review
Dessert Imajinatif Serba Cokelat

15 May 2013

Sesungguhnya cokelat telah dinikmati sejak abad ke-6, saat suku Aztec di Meksiko Tengah sudah menganggapnya penganan dewa. Cokelat juga menjadi makanan kalangan istimewa di tengah mereka.

“Penggemar berstatus atas itu dalam bahasa Aztec disebut pipiltin,” ujar Irvan Helmi, pemilik Pipiltin Cocoa. Fakta bahwa Indonesia merupakan produsen biji kakao terbesar ke-3, ikut memacu sang kakak, Tissa Aunilla, berkeliling Indonesia dalam setahun  guna menemukan daerah penghasil cokelat terbaik. Keduanya lalu memboyong cokelat Pidie Jaya, Aceh, dan Tabanan, Bali.

Pipiltin Cocoa mencolok dengan dapur kaca di lantai dasar. Di sinilah pastry chef Dedy Sutan mengolah biji kakao menjadi cokelat batangan. Konsep bean to bar yang njelimet ini juga meleluasakannya dalam menakar kemurnian cokelat dan kepekatan lemak cokelat (cocoa butter) untuk hasil yang berbeda pada beberapa dessert.

Walaupun ada sebagian kecil praline dan cake cokelat, breakthrough terletak pada penyajian plated dessert bergaya progresif. Anda yang mengerti tentang tren dessert, akan duduk serius dan memahami mahakarya dessert yang tersaji di depan mata.

Plated dessert merupakan seporsi karya modern, melibatkan beberapa komponen dessert (misalnya mousse, pannacotta, es krim, saus). Menunjukkan  kecakapan chef dalam berimajinasi, karena seporsinya menyatukan ragam tekstur, warna, dan rasa yang harus saling matching. Penataannya seindah lukisan, mengamini paham deconstructed dessert.

Egg No adalah must-try. Terlihat ‘poached egg’ yang sebenarnya adalah pannacotta cokelat putih. Saat dipecahkan, ada ‘kuning telur’ berupa jeli mangga-markisa. Mengikuti tren, ada soil (istilah beken untuk remahan biskuit menyerupai tanah) rasa cokelat (dengan aftertaste cabai!) di sekeliling ‘egg’.

Plated dessert bernama Ebony Ivory disajikan bak aromaterapi. Mangkuk kerucut berisi mousse cokelat putih ‘mengunci’ asap kayu hickory pada mousse cokelat. Saat tutup dibuka, hiruplah aroma tak biasa ini!  (BLI)

Alamat: Pipiltin Cocoa Factory & Café, Jl.Barito II No.5, Kebayoran Baru, Jak-Sel. Telp: (021) 72800011. Jam buka: Senin-Jumat 11.00-22.00 WIB, weekend 11.00-23.00 WIB. Harga: Rp8.000–Rp180.000. Suasana: Organic look, lewat meja dan kayu unfinished.  

*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?