Sex & Relationship
Faktor-Faktor Penyebab Pria Memalsukan Orgasme

28 Apr 2016


Foto: 123RF
 
Selama ini tema fake orgasm atau orgasme palsu biasanya identik dengan pengalaman wanita. Alasannya, menghindari kebosanan, lelah, tapi tidak ingin pasangan merasa kecewa karena aksinya di atas tempat tidur gagal membawa ledakan kepuasan bagi pasangannya.
 
Namun yang mengejutkan, ternyata pria juga melakukan orgasme palsu! Apa yang melatarinya dan bagaimana efeknya dalam kehidupan bercinta pasangan? Seksolog dan pengamat kesehatan seksual, dr. Andri Wanananda, M.S., dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta, menjawabnya untuk Anda.
 
Mengapa?
 
Puas! Begitulah yang Anda sangka, saat mendengar ekspresi orgasmik suami di tengah acara bercinta. Masalahnya, benarkah ia puas, atau hanya pura-pura saja? Kenyataannya, Journal of Sex Research menemukan bahwa sekitar 28% pria melakukan orgasme palsu.
 
Sementara itu, hasil survei situs Askmen.com tahun 2012 mengungkap bahwa sekitar 34% dari 2.000 pria mengaku berpura-pura orgasme pada saat bercinta dengan pasangannya. Jumlah ini meningkat 17% dari survei serupa pada tahun 2010.  Lantas, apa alasan pria melakukan fake orgasm?
 
Menurut dr. Andri, ada banyak hal yang melatarinya. “Bisa jadi, si pria melakukannya sekadar untuk menyenangkan pasangannya, padahal pada saat berhubungan  ia sedang  letih atau sedang tidak mood,” jelas dr. Andri. Penjelasan ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa untuk seks, pria selalu siap ‘tempur’.
 
Faktor kebosanan juga bisa menyebabkan seorang pria melakukan fake orgasm. Ini terjadi ketika dalam waktu tertentu ia belum juga mendapatkan orgasme. Rata-rata, pria membutuhkan waktu sekitar tujuh menit dari penetrasi menuju klimaks. Jadi, jika sudah lebih dari batas waktu tersebut dan belum mencapai orgasme, ia bisa saja melakukan fake orgasm.
 
Kondisi tubuh yang kurang fit atau kelelahan juga dapat memengaruhi performa pria dalam bercinta. Kalau dipaksakan, biasanya akan berpengaruh pada durasi. “Karena ingin segera beristirahat, maka pria inginnya cepat-cepat saja. Salah satunya dengan cara memalsukan puncak kenikmatan seksual,” jelas dr. Andri.
 
Catatan lain, fake orgasm lebih sering dilakukan pria yang mengalami hambatan ejakulasi atau retarded ejaculation. “Secara psikologis, orgasme palsu ini merupakan usaha pria untuk memproteksi diri, sekaligus menjaga perasaan pasangannya agar tidak tersinggung,” lanjut dr. Andri. Menurutnya, pria dengan gangguan seperti ini masih bisa mencapai ejakulasi dengan cara lain, misalnya dengan masturbasi dan seks oral.
 
Menurut pakar seks dari Inggris, Tracey Cox, kesulitan mencapai orgasme juga bisa terjadi karena asupan minuman beralkohol yang berlebihan dan penggunaan obat antidepresan. Kandungan zat di dalamnya dapat memengaruhi libido dan kinerja seksual, sehingga menyebabkan pria harus bersusah payah untuk mencapai klimaks. (f)


Topic

#orgasmepalsu

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?