Sex & Relationship
Cerita Dua Wanita Tentang Suka Duka Memiliki Pasangan Beda Bangsa

14 Oct 2018


Foto: Fotosearch

Memiliki pasangan berkebangsaan berbeda bukan hal baru. Tidak sedikit wanita Indonesia menganggap pria dari Barat lebih baik, tapi tidak sedikit pula yang menganggap pria Indonesia lebih baik ketimbang pria Barat.

Bagaimana kenyataannya? Simak cerita dari dua sahabat Femina berikut:
 
Friska Julistia, 28, Bangkok, Siap Saling Kompromi
 
Dulu, tak pernah terbersit punya pasangan pria Barat. Malah, saya berimajinasi punya pacar orang Korea. Maklum, ketika masih kuliah saya hobi nonton drama Korea, sehingga persepsi saya pria Korea itu keren dan romantis. Eh sekarang malah punya suami orang Amerika.
 
Saya dan suami, Jackson Smith butuh waktu 2 tahun berpacaran agar bisa beradaptasi menerima kebiasaan dan budaya masing-masing. Contohnya, saya tahu bahwa kebanyakan orang Barat sangat menghargai waktu. Awalnya sangat sulit terbiasa bersama Jack yang sangat tepat waktu, sementara saya tumbuh besar dalam budaya ‘alon-alon asal klakon’. Bahkan pernah, dia meninggalkan saya di tengah janjian kencan karena saya telat datang 15 menit. Dia bilang, "Jangan mengharapkan saya bisa menghargai kamu, kalau kamu saja tidak bisa menghargai waktu kita bersama."
 
Jujur, dulu berpikir saya tak akan bisa menjadi istri pria seperti Jack, yang kelihatan begitu tegaan. Tapi, kok lama-kelamaan, tanpa disadari, saya justru belajar banyak. Saya jadi terbiasa tepat waktu, melakukan sesuatu dengan cepat dan tidak menunda pekerjaan.
 
Kami akhirnya menikah Juli 2016. Jika saat pacaran saya banyak belajar budayanya, kini setelah menikah giliran Jack yang harus berkompromi dengan kebiasaan keluarga Indonesia. Misalnya, saat pulang kampung ke Kuningan, Jawa Barat, ia harus terbiasa dengan kebiasaan orang kampung yang sangat guyub dan kekeluargaan. Bahkan dia kaget ketika tetangga yang jaraknya berkilo-kilometer jauhnya bisa sangat dekat satu sama lain.
 
Dia bilang bahwa dia sangat menyukai keramahan dan perhatian orang Indonesia yang sangat tulus. Ia merasa seperti memiliki keluarga besar yang benar-benar banyak ketika saya ajak pulang kampung, Lebaran lalu.
 
Tapi memang, tak dapat dibohongi, kadang dia lelah harus meladeni keluarga yang serba ingin tahu, sementara Jack dengan budaya Baratnya cenderung sangat menghargai privasi.
 
Pada akhirnya, ketika memiliki suami orang Barat adalah tentang bagaimana saling menghargai perbedaan dan bersedia untuk berkompromi.
 


Topic

#relationship

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?