Sex & Relationship
Bersikap Posesif Dapat Merusak Hubungan

1 Jun 2016


Foto: Fotosearch

Sebagai pacar, tentunya, nih, kita mau menghabiskan banyak waktu dengan si dia. Nggak cuma untuk sekadar ngobrol, tapi juga makan hingga nonton film. Namanya juga lagi jatuh cinta!
           
Tapi apa jadinya, tuh, jika perhatian kita berlebihan alias jadi posesif? Misalnya, kita  selalu menanyakan dia bersama siapa tiap kali nggak berada di samping kita. Hasilnya, ponsel si dia bunyi tanpa henti gara-gara kita mengiriminya Whatsapp tiap menit!
           
Yap, terkadang kita nggak ngeh kalau bentuk perhatian kita sudah berubah menjadi sikap posesif pada si dia. Padahal kalau dibiarkan terus, kita juga yang rugi dan hubungan terancam bubar!
 
Ortu vs pengalaman pahit
Posesif merupakan suatu kondisi saat kita berupaya secara berlebihan untuk memiliki seseorang. Penyebabnya, kita takut kehilangan orang tersebut. Nah, yang paling sering dialami cewek-cewek seumuran kita, sih, posesif terhadap pacar.
           
Menurut psikolog dan psikoterapis Henny E. Wirawan, yang juga menjadi pengajar dan dekan dari Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, perilaku orang tua turut menentukan apakah seseorang tumbuh jadi posesif atau tidak.
           
“Ada orang tua mencuekkan anaknya yang menangis minta susu. Jika mereka terus mengabaikannya, bisa-bisa si anak tumbuh dewasa dengan perasaan tidak aman. Hasilnya, dia haus kasih sayang sehingga posesif saat memiliki pacar.”
           
Alasan lainnya, seseorang pernah diselingkuhi saat menjalin hubungan dengan pacar sebelumnya. Jadi agar pengalaman pahit itu nggak berulang, dia pun mengontrol gerak-gerik pasangan yang sekarang.
           
Telah tidur bersama pacar juga membuat seseorang jadi posesif. Soalnya, nih, dia merasa sudah memberikan segalanya untuk pasangan. Wajar saja, deh, jika dia berusaha mati-matian menjaga pacarnya agar tetap berada di sisinya.
 
Hati-hati Kekerasan Dalam Pacaran!
Saking fokusnya menjaga pacar, biasanya, nih, seseorang jadi melupakan hal lain, termasuk bersosialisasi dengan orang lain. Bukan nggak mungkin, tuh, teman dan keluarga jadi prioritas terakhir untuknya.
           
“Berhubung seluruh energi cewek posesif habis untuk pacar, maka dia jadi sulit untuk bergaul. Kalau pun punya teman, kualitas pertemanan si cewek posesif belum tentu positif dan intensif,“ tambah Henny.
           
Jelas banget, kan, kalau sikap posesif, tuh, merugikan diri sendiri. Cowok lama-lama bakal gerah jika kita terus ‘meneror’ dirinya. Mulai dari melarangnya gaul dengan teman-temannya, hingga ngambek ketika dia lama membalas WA kita.
           
Yang nggak kalah menakutkan, hubungan berdasarkan sifat posesif bisa memicu terjadinya KDP alias kekerasan dalam pacaran. Hubungan jadi benar-benar nggak sehat, deh.
           
“Cowok bisa saja melakukan kekerasan jika bosan menanggapi kelakuan si posesif. Kalau pun tidak, si dia berpotensi untuk selingkuh dengan cewek yang dianggapnya bisa menenangkan—nggak ‘rewel’ seperti cewek posesif,” tambah Henny.
 
Sadari dan sembuhkan!
Seseorang yang posesif biasanya menyadari sifat minusnya ini. Hanya saja, dia menyangkalnya. Padahal jika terus memelihara sikap ini, kita sendiri, tuh, yang bakal lelah.
           
Agar nggak keterusan, seseorang harus mencari tahu dulu penyebab timbulnya sifat posesif di dirinya. Apakah berasal dari perilaku keluarga, atau karena trauma diselingkuhi mantan.
           
Selanjutnya, hilangkan perasaan nggak aman. Coba,deh, ngobrol dengan teman lainnya yang juga sedang berpacaran. Cari tahu bagaimana cara mereka membangun kepercayaan terhadap pasangan.
           
Yang nggak kalah pentingnya, nih, belajar untuk mandiri. Jadi, jangan selalu mengandalkan pacar untuk dijemput pas pulang kantor. Mendingan, hangout dengan teman atau rekan kerja sesekali. Bersosialiasi akan membantu ‘penyembuhan’, tuh.
           
Kita juga harus berpikir positif. Kalau si dia belum membalas whatsapp kita, mungkin karena dia sedang sibuk presentasi kerja. Hilangkan, deh, pikiran si dia lagi asyik-asyikan dengan cewek lain.
           
Segala upaya di atas belum juga sukses mengurangi sifat posesif kita? Saatnya ikut konseling, nih, demi menyelamatkan hubungan kita dan pacar.
           
“Saat hubungan dengan pacar mulai nggak nyaman plus sering timbul pertengkaran, segeralah ikut konseling. Jangan tunggu masalah mengendap berbulan-bulan. Bakal lebih sulit, tuh, mengembalikan hubungan seperti semula,” jelas Henny. (f)
 


Topic

#pengembangandiri

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?